SALAH TAPI PEDE
Riiiiiiiiiinnnnnnngggggg…….Rrrrrrrrriiiiiinnnnnnnnnngggggg……!!
Jam riring
di masing-masing kamar asrama 9-10 berbunyi bersamaan. Semua orang yang masih
tergeletak di kasur mulai menggeliat dan mempraktekan gerakan otomatis mereka.
Kecuali Atsuya yang masih diam mematung tertidur di sofa ruang tengah bersama
guling buluknya. Dia diusir sama Michiko gara-gara kalo tidur suka kentut
sembarangan dan bebau tak sedap.
Suasana
asrama yang tadinya hanya terdengar suara beberapa orang ngorok, mendadak
ramai. Semua sudah bangun. Hanya atsuya yang masih betah tidur di sofa sambil
senyum-senyum sendiri. Sesekali ia melihat jam nya kemudian tidur kembali.
Kenapa anak 9-10 tidak melaksanakan ritual bangunin orang kaya biasanya? Ya
nggak tau, tanya aja KMnya. KMnya aja aneh, apalagi anak buahnya.
Di kamar 10,
terlihat Touko udah siap dengan busana keren tapi ndesonya. Sekarang ia sedang
menggunakan gell rambutnya kemudian menyemprotkan parfum andalannya ke seluruh
tubuhnya sampe tasnya juga ikutan disemprot. Minato yang baru masuk kamar
langsung mabok dan pingsan setelah menghirup wangi parfum Touko.
Di kamar 12,
terlihat Aoi yang sedang ngantuk-ngantuknya mengancingkan kemeja putihnya dengan mata
tertutup. Alhasil, kancing kemejanya terpasang melenceng semua.
“Hmmm…eh?
Kok label namanya berubah?” kemudian Aoi mengusap kedua matanya.
“Eh, ini kan
punyaku. Kembalikan!”
Selain salah
masang kancing, Aoi juga salah pake baju. Dia malah pake kemejanya Ritsu (kok
bisa?!).
“Aoi, elu
tadi kentut ya? Bau lagi!”
“Sorry!”
Gara-gara
bau, Ritsu segera menyemprotkan pengharum ruangan barunya. Dia taroh cairannya
di botol bekas parfum lamanya. Kemudian meninggalkan kamar. Aoi yang udah pake
kemejanya sendiri menghampiri kaca rias. Betapa terkejutnya ia melihat parfum
mahal yang selama ini ia idam-idamkan. Tanpa pikir panjang, ialangusung menyemprotkannya
ke seluruh tubuhnya tanpa tau apa isi botol itu.
Di teras
asrama, Makoto, Sekime, dan Hito sedang duduk berdempetan. Mereka tertawa-tawa
dan saling memukul tangan. Sesekali jojorowokan. Mereka sedang membersihkan
kuku dengan alat menipedi Asada. Asada yang dari tadi udah kepingin nangis
gara-gara alat menipedinya ilang, langsung menggampar mereka dengan sarung
tinju.
“Waaaaaaaa!!
Ngapain lu disitu, hah?” Taiyo terkejut saat melihat 2 orang aneh nemplok di
jendela kamar. Kemudian, ia menutup kemaluannya dengan kedua tangannya sambil
terus menjerit.
Di kamar 15,
Ren yang masih tidur terjatuh dari kasur. Dia bangun kemudian tertidur kembali.
Udah 3 kali dia kaya gini. Sedangkan si tuan kamar, Suki sedang serius mengikat
rambutnya. Di wajahnya berhiaskan bintik-bintik putih krim mukanya yang belum
diratakan. Suki yang udah males ngeliat Ren jatoh mulu, ia menggeretnya ke
kamar mandi lalu mencelupkan kepalanya ke ember secara paksa.
***
“Wooooyy,
ayo cepetan! Kita berangkat sekarang!” Touko berteriak dari luar pagar asrama.
Semua anak
udah siap kecuali Atsuya yang masih molor. Semua membangunkannya dengan carapaksa.
(kali ini Rui gak ikutan bangunin soalnya dia juga masih tidur ternyata)
“ATSUYA!!!
BANGUN WOOOY!! SAKOLA OY, SAKOLA!!” teriak Touko tepat di telinga Atsuya.
“WOY, TUKANG
KIBUL, BANGUN CEPETAN! NIH, SERAGAMNYA.” Ucap Suki sambil meleparkan sesetel
seragam Atsuya.
“IIIHH,
ATSUYA KEBO DEH!” teriak Michiko sambil meletakkan sarapan di meja ruang tengah
dengan sedikit kasar.
Atsuya
tukang kibul kebo akhirnya bangun juga. Dia menatap dingin dengan mata setengah
terbuka. Ia mengelap bekas air liurnya.
“Hm..ngapainke
sekolah sih?” tanyanya datar.
“DIAJAR AI
SIA! REK NAON DEUI??! REK MACUL?!” Touko emosi.
Atsuya malah
tertawa lalu melanjutkan acara molor kebonya. Akhirnya, dia ditinggal.
Sedangkan semua anak-anak 9-10 pada berangkat sekolah. Seperti biasa, mereka
bernyanyi-nyanyi sambil berjalan ke sekolah. Anak gila emang lama sembuhnya ya!
“Eh, ntar
kalo udah nyampe sekolah, gerbangnya jangan dipelongin lagi ya!” seru Kazu yang
ada di belakang.
Semuanya
menjawab dengan mengangkat jempol ke atas sambil terus bernyanyi. Sampailah
mereka di gerbang sekolah. Mereka disambut oleh satpam sekolah.
“Wiiih, pada
rajin ya semuanya.” Puji pak satpam.
“Iya dong,
pak.” Ucap Touko sambil membawa anak 9-10 masuk ke sekolah.
Di asrama..
“Pada kemana
nih orang-orang?” tanya Rui yang baru terbangun.
Rui segera keluar
dari kamarnya dan langsung nyari-nyari orang asrama. Tapi, pada gak ada. Adanya
juga Atsuya yang kayaknya abis bangun tidur juga. Dia lagi ngeberesin sofa.
“Alhamdulillah,
masih ada lo, Atsuya! Kemana yang lain?” tanya Rui.
“Sekolah.”
Jawab Atsuya singkat.
“Sekolah?
Rajin-rajin teuing.” Rui segera melihat tanggal di hapenya. “Masih hari minggu
kok. Tapi, kenapa sekolah?”
“Meneketehe,
tanya aja si KM.”
DUAK!
“ATSUYA!!!!!!!”
semua anak asrama kembali dengan wajah kesal.
“Pulang
cepet ya, neng, jang?” tanya Rui.
“Bukan
pulang cepet! Kenapa kalian gak kasih tau kalo ini hari minggu, hah?” tanya
Kuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar