Sabtu, 14 Desember 2013

JUDULNYA JUDUL-JUDULAN DARIPADA JUDUL BENERAN, PIKIRAN PUSING TIDAK KARUAN!

Ini cerita dibikin sama Author N pas Author N lagi mabok cinta, mabok judi, mabok alcohol, dan mabok perjalanan jadi, mohon maaf bila ada sesuatu yang aneh dan menjijikkan pada cerita ini. Bikinnya juga setengah sadar. Harap maklum. Terima kasih.

JUDULNYA JUDUL-JUDULAN DARIPADA JUDUL BENERAN, PIKIRAN PUSING TIDAK KARUAN!

Bis sekolah yang kutunguu…kutungguuu…tiada yang datang! Ku telah lelah berdirii..sendiriii…menanti-nanti..
Bila ku pergi bersama kekasihkuuu…ku kan merasa gembira, riang slalu…

Begitulah nyanyian anak kelas 9-10 yang berangkat sekolah bareng. Menaiki kereta dari kardus indomie, aqua, mesin cuci dan masih banyak lagi. Ya, kesetresan mereka naik 60% sekarang. Mereka sekarang berjalan kaki sambil memegang berbagai kardus (katanya sih itu kereta). Tanpa mengenal malu, mereka terus bernyanyi yang dipimpin oleh…siapa lagi kalo bukan Touko bin Muhajirin bin Mahmud bin Zain bin…..titan. Mereka sengaja lewat jalan yang paling jauh alias muter buat seneng-seneng melepas keblablablaan yang ada.
“Kok udah pada loyo? Ayo, lanjutin! Yang keras semuanya!” seru Touko yang masih semangat di barisan depan.

Sungguh aneh tapi nyata…takkan terlupa..kisah kasih di sekolah..dengan si dia..tiada kisah paling indah..masa masa di sekolah…..

“Woy, jangan lagu galau dong!”
“Kata lo yang ada hubungannya dengan sekolah. Gimana sih?”
Karena di tengah perjalanan terjadi cekcok antara pemimpin dan pengikut (cie…), mereka menghentikan aksinya lalu menuju jalan yang benar ke sekolah. (Sebenernya mereka ini ngapain sih? Author jadi bingung)
Gak lama, cuman 5 menit jalan bebarengan, mereka sudah sampai di sekolah. Mereka semua mematung, berbaris 2 shaf saat berada di depan gerbang yang terbuka setengah lebar. Ada yang melongo tanpa berkedip, ada yang menatap kagum dengan mata berbinar, ada yang melihat indahnya gerbang sekolah yang udah lama tak dilihatnya, dan ada juga anak oon yang gak tau dia harus gimana melihat temen-temennya pada diem di gerbang. Satpam sekolah sampe bingung dengan kelakuan anak-anak ajaib ini. Semuanya kaya mayat yang bangun dari kubur mencoba sekolah kembali.

Ninuninuninuninuniiiiiiiiiiiittttttt..Ninuniiiiiittt…Ninuniiiiiiiiiiiiiiiiitttttttt..!!!

Bel tanda masuk sekolah telah berbunyi. Pak Satpam sekolah segera menutup gerbang tanpa mempedulikan 30 anak yang lagi mematung ini. Padahal mereka udah dating 10 menit sebelum bel berbunyi. Saat gerbang sekolah hendak digembok oleh satpam, beberapa anak tersadar dari lamunannya termasuk Touko.
“Weits, pak, jangan ditutup dulu dong, pak. Kita semua mau masuk nih!” ucap Touko setengah memohon dengan memegang erat tangan pak satpam.
“Apa-apaan kamu? Sana! Kalian udah telat! Lagian, kalian ngapain dari tadi melongo? Kayak yang baru masuk sekolaan aja deh.” Balas pak satpam sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Touko yang terasa mmmm….co cwit.
“Yee, emang baru masuk kan? Kita kan abis libur panjang, pak.” Tambah Ren.
Kemudian, Asada nyerobot ke depan. Dengan muka di melas-melasin, dan gaya yang mempesona, Asada membujuk pak satpam. Tapi, gak mempan! Wah, kecantikan Asada masih diragukan oleh pak satpam. Biasanya kan pak satpam suka ngeliatin Asada kalo lagi pelajaran olahraga. Dari ujung rambut sampe ujung sepatu, semua diperhatiin dengan seksama oleh pak satpam.
“Hah, yaudah deh…” ucap Touko menyesal.
“Tunggu!” sesorang di belakang berteriak lalu nyerobot ke depan.
Ternyata, Kazu maju untuk membujuk pak satpam. Dengan mengerahkan seluruh tenaga, ia berjalan sok keren menghampiri pak satpam. Dan anehnya, pak satpam malah tersepona dengan Kazu. Kazu menatap dalam-dalam mata pak satpam dengan tatapan mesra. Kazu menggenggam tangan pak satpam dengan lembut, lalu lidah Kazu menjulur, menjilat lidahnya dengan wajah menggoda yang membuat pak satpam lemas. Saking lemesnya, tanpa sadar, pak satpam melepaskan rantai dan gembok gerbang sekolah lalu membukanya.
“Izinkan kami masuk, pak.” Pinta Kazu sambil tetap memasang wajah menggodanya.
Pak satpam membuka perlahan gerbang sekolah tanpa sadar seperti dihipnotis. Pak satpam hanya membuka gerbang sekitar 1 meter. Kemudian, Kazu memegang dada pak satpam yang sedang berdebar kencang, mengulangi adegan yang tadi.
“Kurang lebar, pak. Kita mau masuk.” Pintanya lagi dengan nada bicara yang lembut seperti wanita.
Pak satpam menurut pada perkataan Kazu. Ia membuka gerbang itu selebar-lebarnya sambil menatap Kazu dengan tatapan mesra. Kazu menghampiri pak satpam, masih dengan raut wajah yang sama. Anak-anak yang lain masuk ke sekolah satu per satu.
“MAKASIH, PAK!” sekarang suaranya jadi ngebass dan terdengar tengil.
Pak satpam tersadar bahwa ia sedang dikerjain. Karena takut dipukul pake tongkat satpam, Kazu berlari terbirit-birit menyusul temen-temennya yang lain.
“Heuh, dasar anak kurang asem!” seru pak satpam sambil mengacungkan tongkatnya.
“Yaiyalah kurang asem, saya kan manis, pak!” balas Kazu sambil bergaya ala cherrybelle.
Di kelas..
“Gila lo, kok bisa ekting gitu sih? Belajar dari mana lo?” tanya Rui kagum.
“Biasa lah, anak teater itu harus jago mendalami peran.” Jawab Kazu.
“Emang nyontoh siapa?” tanya Suki.
“Itu tuh, pacarnya satpam, yang jualan jamu.”
Udah hampir setengah jam, kelas 9-10 gak ada guru. Mereka kemudian mengadakan konser amatir lagi. Dengan suara apa adanya, mereka bernyanyi. Oh, sungguh, syahdu sekali suaranya sampe telinga cameramen mau potong.

Bis sekolah yang kutunggu..kutungguuu…tiada yang datang!

Mereka mengulangi nyanyian yang mereka nyanyikan saat berangkat sekolah tadi, tapi dimulai dari reff karena saking bahagianya mereka masuk sekolah lagi (ntar juga paling bolos lagi). Bom-chan melihat kalender kelas dan catatan kalender kelas.

HARI SENIN, MINGGU KEDUA : RENANG 9-10

“Hmm..masih minggu depan.” Gumamnya. Lalu meninggalkan kelas kemudian masuk lagi.
“Kok sepi ya?” tanya Bom-chan.
“Bagus dong! Kita seneng-seneng hari ini!” jawab Ren dengan wajah semangat.

Prrrriiiiiiiiiiiiiiiiitttttttt…prrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttt..!!!!!

Suara peluit dari arah bawah terdengar sangat memekakkan telinga semua murid kelas 9-10 (mungkin kelas sebelah juga). Touko yang merasa acara happy-happy-annya terganggu, dengan berani, dia melongok ke bawah hendak memarahi orang yang meniup peluit itu.
“Woy, lo jang…” Touko membalikkan badan dan bersembunyi.
“Siapa yang mainan peluit? Anak kelas 7 ya? Kok gak jadi dimarahinnya?” tanya Bom-chan.
“Itt….tuhh….ppp….pak….GURU OLAHRAGA YANG NIUP PELUIT!!!” seru Touko histeris.
“Hah? Emang sekarang olahraga ya? Olahraga apa?” tanya Hana sambil mengecek kalender notes kelas. “RENANG!” serunya kemudian.
“What? Apa lu kate? Renang? Bukannya buat minggu depan ya, Han?” tanya Bom-chan.
“Cepet ente semua ganti baju! Ntar Kak Nagano (guru OR) marah!”
Semuanya riweuh ganti baju. Cowok rebutan wilayah ganti baju, cewek rebutan ruang ganti baju. Setelah semua memakai baju renang dan menyiapkan peralatan, saatnya turun ke bawah menghadapi Kak Nagano.
Kak Nagano itu guru termuda di sekolah. Udah ganteng, tinggi, keren lagi! Idaman cewek banget deh! Cowok juga ada yang ngefans sama dia. Saking ngefansnya, dia rela nyari foto terkece Pak Nagano di om pesbuk dan bahkan ada yang lebih parah lagi! Sekime rela begadang dari jam 5 sore sampe jam 4 pagi buat nyari biodata, prestasi, foto, sampe kategori wanita idaman Kak Nagano #niat amat ni bocah. Tapi, walaupun ganteng dan keren, Kak Nagano lumayan galak loh! Yah, hampir sederajat lah galaknya sama Pak Dayoyet. Bisa dibilang, Kak Nagano itu versi mudanya Pak Dayoyet tapi, lebih ganteng Kak Nagano dong!
“Kalian dari tadi ngapain aja sih? Kakak udah nungguin di kolam renang 30 menit, kok belum ada yang dateng?” tanya Kak Nagano.
“Tadi kita lupa kalo sekarang ada renang. Soalnya kita lagi stress banget, Kak.” Jawab Touko.
“Iya, Kak. Tadi kita aja hampir telat masuk sekolah. Untung ada Kazu.” Tambah Ritsu.
“Emang dia ngapain?” tanya Kak Nagano.
“Dia berubah wujud! Dari padat ke gas alias menyulbim.” Jawab Rui asal.
“Menyulbim? Yang aku tau tuh menyublim deh.” Kuk menambahi.
“Ah, sudah, jangan bahas yang gak penting!”
“Tapi itu penting, kak!” Rui jawab asal lagi dan langsung diteke sama Kak Nagano.
Semua anak kelas 9-10 beserta Kak Nagano berjalan menuju kolam renang sekolah. Ternyata, hari ini ada ujian renang yaitu, loncat. Ini ujian akhir renang buat semester 1. Dan inilah loncat teunik dari kelas 9-10

jeng..jengjeng….!!

Ape meloncat dengan meletakkan tangan kanan di dada kiri dan tangan kiri menutupi kemaluannya ; Atsuya meloncat dengan wajah kefrustasian sambil mengangkat tangan ke atas. Tak sukses meloncat karena nyangkut di jaring saat petugas membersihkan kolam ; Bom-chan meloncat seperti patung Buddha dijatuhkan ke laut ; Kazu meloncat setelah 10 menit di ujung tanduk. Ia terus menutupi dadanya tanda takut dan kedinginan yang akhirnya ditendang oleh Koyoi dari belakang ; Kuk meloncat dengan menggunakan pita yang biasa buat demo bertuliskan “CUMUNGUDH EA!”. Sukses meloncat meski celananya terlepas saat terjun karena kedodoran ; karena gak mau loncat, Makoto diterjunkan langsung dari ketinggian 5m oleh Kak Nagano ; Ren meloncat dengan tubuh membungkuk kaya batu yang pada akhirnya tenggelam karena lemes ; Sakurai dengan gaya nge-sok, dia berlari tapi, saat di ujung dia malah ngerem. Alhasil, dia terjun kaya balerina ; sama halnya dengan Makoto, Sekimepun harus dipaksa sama Kak Nagano. Kali ini bukan diterjunin, tapi dibanting! ; Touko meloncat dengan lihat ke awan sambil berjalan santai. Entah gimana ceritanya, pokoknya dia tiba-tiba nyebur weh.

“Kan udah beres, sekarang kita ngapain, Kak?” tanya Aoi pada Kak Nagano.
“Ya terserah loe lah. Kalo di agenda kakak, kalian boleh pulang abis ini.” Jawabnya.
“Pulang? Ke rumah atau ke asrama?” Makoto nimbrung.
“Ya terserah loe lah. Kalo di agenda kakak, gak ditulis kalian pulang kemana.” Jawab Kak Nagano tiis.
“Tuh, dengerin!” tambah Aoi.
Semua anak kelas 9-10 pulang ke kelas ternyata. Mereka masih memakai baju renang karena males mandi. Kali ini ada post test pelajaran bahasa Indonesia dasar. Apanya yang dasar ya? Bu Susme memasuki kelas dengan wajah agak kaget.
“Kalian kenapa belum ganti baju?” tanya Bu Susme.
“Males, bu. Ntaran aja lah. Abis ini pulang kan, bu? Di asrama aja lah gantinya..” jawab Kuk.
Bu Susme hanya bisa mengela napas panjang gara-gara jawaban dari Kuk yang frontal. Kemudian, Bu Susme membagikan kertas soal dan LJU. Menurut anak kelas 9-10, ini contoh soal mendewa banggets. Pertanyaannya sih sederhana tapi, jawabannya bikin mata mereka semua jereng.
“Soal macam apeu ni? Aneh sangat!” bisik Sakurai pada dirinya sendiri.
“Iya, masa pertanyaan yang nomer 1 gini ‘apa yang dimaksud dengan becak?’. Apa coba jawabannya?” bisik Siwon pada Sakurai.
“Pst, nomer 1 apa?” tanya Touko pada Rui.
Rui hanya mengangkat bahunya tanpa melihat Touko. Ia lebih berkonsentrasi pada soal mendewa yang bikin galau ini. Semua makin galau saat Aoi melakukan send all.
“Aku mah jawabannya ‘orang yang menggenjotnya’.” Jawab Yuto.
“Apaan tuh ‘menggenjotnya’?” tanya Touko.
“Nah, itu dia, aku juga gak tau. Aku barusan dapet ilham dari pendekar alam semesta.”

­Apa yang sedang aku pikirkan saat ini membuatku gila. Kertas putih, tinta hitam, sungguh membuatku tak bisa apa-apa. Walau hanya secarik kertas tapi, sungguh menyakitkan…
s.a
#lagi ujian coy
-Aoi-
Semua hape berbunyi termasuk hape Bu Susme. Setelah membacanya, Bu Susme menghukum Aoi berdiri di depan kelas menggunakan kalung cinta. Siswa lain hanya tertawa kecil melihat keadaan Aoi. Meski dihukum, Aoi tetap berisik karena kadar kegalauannya meningkat hampir 80%.
Tanpa sadar, Bu Susme mengirimkan kunci jawaban pada nomor hape Aoi. Begitu terkirim, Aoi kegirangan, dia loncat-loncat gak karuan di depan kelas lalu melempar hapenya ke temen-temennya yang lagi stress. Tapi sayang, lempar Aoi terlalu cepat dan pendek jadi, hape itu mengenai kepala Ritsu. Ritsu langsung tak sadarkan diri karenanya.
“Apa ini? Jawaban?” tanya Hana dengan suara yang cukup keras.
Semua siswa melihat kea rah Hana. Mereka langsung menyerbu Hana dan hape Aoi sampe tubuh Ritsu yang lagi pingsan keinjek-injek. Bu Susme beranjak dari kursinya dan langsung melerai ulah siswa gila ini. Aoi yang sudah mengetahui jawabannya, langsung kembali ke bangkunya dan mengerjakan soal bersama Ape dan Koyoi dengan tenang, aman, damai, dan sejahtera. Coblos nomor 3!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar