Sorry karena ada
kesalahan mempostingkan ffnya, yang seharusnya lebih dulu malah di bawah, jadi
ini urutannya. Soalnya banyak yang kelewat, coba cek apa aja yang belum kamu
baca. Yang diberi tanda bintang, itu yang salah baru di posting
Rabu, 28 November 2012
SIDE STORY 2
Nah, sekarang kita
balik lagi ke side story!!!! Asyikkkkk!!!! *Author riweuh sendiri. Tentu saja
kalian sudah tahu apa itu Side story, biasanya yang ada di komik-komik itu,
loh. nah, sekarang, kita akan mewawancarai author kita yang membahana…. Author
N!!!!!
INTERVIEW..
All About We Are..
X : “Selamat siang, malam, atau sore,
pemirsa…. Kali ini dihadapan saya telah hadir seorang tamu kita, Author N!
*semuanya bertepuk tangan.
Author N (selanjutnya disingkat N): Yo…. Halo, saya adalah salah satu author di
sini…. Saya author yang paling unyu-unyu. Saking unyunya, sering ditimpukin
katel sama ibu-ibu tetangga.. #author P&S :itu sih gara-gara lu aja sering
ribut gak jelas.
X :
Ok, bagaimana pendapat anda tentang We Are? Apa kesan-kesan yang
terdapat di dalam ceritanya?
N :
hmmm… We Are merupakan hidup matinya jiwaku. Kalau gak nulis We Are,
rasanya dunia ini sepi, suram, gak ada yang rame gitu. Kalau kesan di dalam
ceritanya sebenarnya gak ada. Karena ini bukan cerita yang bermanfaat,
melainkan bikin penyakit.
X :
Ngomong-ngomong, kenapa di dalam cerita ini, terdapat banyak sekali
backsound-nya? Lalu apa lagu kesenangan anda?
N :
Ah, itu untuk menghidupkan cerita. Lagu yang paling saya suka, Noah,
yang judulnya Eike Separuh… kalau Author P senengnya lagu Ritsu featuring
Seungri Bigbang yang judulnya Kena Tilang, nah, kalau Author S, dia senengnya
Big Dayoyet yang judulnya I Het Dis Lop Song.
X :
apakah anda pernah merasa bosan untuk menulis cerita ini? Bagaimana
hubungan anda dengan author lainnya dan para pemeran dalam cerita ini?
N :
yah, sesama anak-anak orang gila, hubungan saya dengan author lainnya
baik-baik saja. Kalau dengan pemeran, tentu saja ada pertentangan. Siapa, sih
orang yang mau di jelek-jelekkin? Kalau masalah bosan atau nggak, bisa
dikatakan bukan bosan lagi, tapi muak!
X :
Apa yang membuat anda muak?
N :
Di saat saya harus menulis segment saya, sangat sulit untuk berpikir
menorehkan ide-ide baru. Terkadang saya dan author P terkena krisis mentok ide.
Selain itu, tidak ada saat-saat tenang saat saya menorehkan karya saya, itu
semua karena setelah menyelesaikan tulisannya, Author P pasti akan bertengkar
hebat dengan para pemainnya. Itu membuat saya sangat frustasi.
X :
Lalu bagaimana dengan Author S?
N :
Kalau dia agak santai, karena dia bukan main author, ia bisa meluangkan
banyak waktunya. Biasanya dia kabur keluar rumah bareng Kuk atau Touko yang
biasanya jarang terlibat perkelahian.
X :
Kalau begitu, bagaimana dengan kelanjutan We Are yang selanjutnya pada
segment anda? Apakah akan menjadi genre yang berbeda?
N :
Genre tidak akan berubah, seperti yang dikatakan di awal buku, bahwa
genrenya comedy action atau horor. Nah, saat ini cerita mulai masuk ke
permasalahan, dan satu persatu muncul peristiwa-peristiwa horor, sehingga
membuat cerita menjadi lebih serius. Tapi akan kami usahakan, terutama di
segment saya, untuk menambahkan unsur-unsur Comedy di dalamnya.
X :
Lalu bagaimana untuk pembagian perannya? Dan bagaimana dengan latar
tempat dari cerita tersebut.
N : sangat sulit untuk membagi peran teman-teman
sekelas. Tapi akan kami usahakan ada semua, walau mungkin ada yang belum
tersebut. Untuk latarnya sendiri, kami mengambil latar di Jepang, tapi saya
juga masih bingung karena masih mengandung sesuatu yang ada di Indonesia..
X :
Baiklah, pertanyaan terakhir, adakah pesan yang ingin disampaikan pada
para pembaca?
N :
Hmmm… ya. jadi, untuk para pembaca sekalian, kalian harus tetap setia
membacanya! Kalau nggak, glundung pringis akan membunuh kalian! *wajahnya
berubah jadi kayak setan. Udah, segitu aja *wajahnya kembali imut.
NEWS UPDATE
Nantikan kisah-kisah lebih menantang di
We Are. Berita selengkapnya…..
Glundung Pringis melanda Kota Bandung.
Berita selengkapnya…..
Big Dor Konser di Indonesia. Berita
selengkapnya…..
Ritsu dan Seungri Bigbang mendapatkan
penghargaan sebagai duet lagu terfavorit dengan judul Kena Tilang. Berita
selengkapnya…..
Telah dirilis mini album GD dan Ritsu. Berita
selengkapnya…..
Author N akan berperan di film Ketika
Tomcat Bertasbih bersama dengan lawan mainnya, Pak Dayoyet dan anggota BBF. Berita
selengkapnya…..
Author N memproduseri Filmnya sendiri
yang berjudul Perahu Bocor. Berita selengkapnya…..
Isu terpanas yang sedang trend di
pesbuk, Suki membuat skandal dengan atasan Tomcat. Berita selengkapnya…..
CRAZY BOY AND GIRL WITH TOMCAT SOUL ( Sesuatu banget bagian tiga [part 3])
sorry telat masukin!
-->
-->
Author
P Balik!
Nah,
sekarang ceritanya rada mulai masuk ke permasalahannya. Mungkin adegan
comedy-nya sedikit berkurang. Soalnya masuk ke genre horornya. He…. Ntar sama
author lain aja Comedynya, ok?
WARNING!!!!
Bagian terakhir dari Crazy Boy and Girl with Tomcat Soul
“Tidak!”jerit Kuk.
Lehernya semakin merah oleh cengkraman mahluk itu. Semakin sulit untuk bernapas
bagi Kuk. Hidupnya bagaikan di ujung tanduk. Sebenarnya apa mahluk itu? tidak
ada orang yang bisa melihatnya selain Kuk. Minato dan Sakurai merasa aneh
dengan tingkah Kuk yang seakan sedang sekarat. Dalam kegelapan, Sakurai dan
Minato mencoba membantu Kuk ditemani dengan cahaya HP Mitho.
“Ku…Kuk! Apa yang
terjadi denganmu?!”Minato panik. Ia mencoba memegangi tangan Kuk yang sedari
tadi tidak bisa diam.
“To…tolong aku…. mahluk
itu nyekek aku!”ucap Kuk yang berusaha menjawab sambil melet-melet. Sakurai dan
Minato makin bingung. Mereka tidak bisa melihat apa-apa dalam kegelapan
tersebut selain Kuk dan barang-barang di ruang guru.
“Tapi gak ada apa-apa,
kok. Mahluk apa? pocong? Kunti? Atau genderwo?”tanya Sakurai santai.
Clang…..
Lampu kembali menyala.
Mahluk itu tiba-tiba menghilang. Kuk terjatuh lemas. Minato membantu Kuk untuk
berdiri. Sedangkan Sakurai asyik dengan mengorek hidungnya.
“Lalu? Mana mahluk
itu?”tanya Sakurai lagi. Minato juga sangat penasaran.
“Meneketehe! Udah
ilang, tuh! Uhuk..uhuk…”
“Kamu gak papa?”Minato
khawatir. Kuk ngangguk. “Ayo kita ke UKS, kamu harus istirahat di sana”lanjut
Minato. Sakurai dan Kuk pun menyetujuinya.
***
“Kau?”Ren menghampiri
seseorang yang kini terduduk di depan Ritsu. Butuh beberapa detik untuk dapat
mengamati orang tersebut. Bagaikan ada lampu Philip di atas kepalanya, Ren
dapat menyadari siapa orang itu.
“Ayumi, kan?”tanyanya
meyakinkan. Seseorang yang bernama Ayumi (Ervina) itu pun mengangguk. Ritsu
hanya menggeleng. Ia tidak dapat mengingat siapa itu Ayumi. Yang jelas ia pernah
melihatnya, tapi entah di mana.
“Ah, sudah lama gak
ngeliat kamu. Mendingan kita ngobrol di ruang tengah, yuk”Ren menuntun tangan
Ayumi. “Oh, iya. Ritsu, tolong buatkan jus Tomcat, ya! yang enak, loh”lanjutnya
lagi.
‘Sialan, tuh orang udah
nabrak bukannya minta maaf malah pergi aja. Si Ren juga pake nyuruh orang
seenaknya. Awas, aja, ntar… lihat pembalasanku’ucap Ritsu dalam hatinya yang
sedang dongkol ala-ala Tutur Tinular.
Karena kesal, Ritsu
memasukan racun tikus ke dalam jus Tomcat yang dibuatnya. Tetapi betapa
kecewanya ia saat Ren dan Ayumi berkomentar bahwa jus itu enak sekali. Bahkan
wajah mereka tambah berseri-seri. Setelah itu, mereka terlibat pembicaraan yang
lagaknya penting selama tujuh belas jam. Bohong, deng, cuman satu jam, kok.
“Oooooh! Jadi kamu
Ayumi yang dulu sekelas sama kita, ya? anak yang pindah ke Indonesia karena
ikut ayahmu bekerja, kan? Wah, sorry, sob, aku lupa. Tadi aku masukin racun
tikus ke dalam minuman kalian karena kesal. Hehehe… kirain orang aneh,
sih”Ritsu menggaruk-garuk kepalanya walaupun tidak gatal. Dengan santainya ia
minta maaf.
“Apa?! kurang ajar!
Gimana kalau aku sama Ren mati?!”
“Yah, mau bagaimana
lagi? Dia sudah mati, tuh”tunjuk Ritsu pada Ren yang sudah terkapar dengan
mulut penuh dengan busa.
“Waduh!”
“Ehe… oh iya, dalam
rangka apa, ente ke sini lagi?”tanya Ritsu sambil menyeruput jus Tomcat campur
racun tikusnya. Ia lupa kalau ia juga memasukan racun tersebut ke dalam jusnya.
Ah, tapi gak masalah, Ritsu kuat, kok *author maksain.
“Hmm… aku ke sini mau
menyampaikan sesuatu. Sebelumnya, biar bundadari yang ngejelasinnya. Bundadari,
ayo keluar!”bundadari pun keluar dari balik pintu asrama.
“Se..sejak kapan dia di
sana? Siapa itu bundadari? Dan, kenapa dia pake sandal jepit?!”Ritsu histeris. Ayumi
melihatnya dengan tatapan yang artinya ‘Lebay banget nih orang, kalau aja ada
palu, udah kugetok’
“Aduh, masa gak tahu
saya, sih? Saya bundadari, yang main sinetron di RCTI. Saya ke sini mau
memberitahukan sesuatu, sesuatu yang penting”ucap bundadari sembari memainkan
bulu-bulu sayapnya. Ayumi yang sudah terbiasa melihatnya, bersikap santai saja.
Berbeda dengan Ritsu yang sedari tadi mangap gede banget.
“Kau kena kutukan.
Kutukan yang sangat hebat, fantastis, bombastis, membahana, wow banget, kece,
up to date, dan….”sebelum menyelesaikannya, Ayumi sudah menutup mulut bundadari
dengan kaos kaki Ren.
“Maksud bundadari, kau
terkena kutukan dendam arwah Tomcat yang kemarin kamu pukul di sekolah”jelas Ayumi
sembari menutup hidungnya dengan sebelah tangan. Bulu-bulu sayap bundadari
rontok saking gak nahan bau kaos kaki Ren.
“Hah?! Tomcat?!
Emangnya apa yang salah kalau membunuh Tomcat? Kalau digigit gimana, hayo?”Ritsu
membela diri. Merasa dirinya sama sekali tidak bersalah. Padahal jauh di dalam
lubuk hati Tomcat, ia sangat terpukul dengan sikap Ritsu di alam sana.
“Yah, gak tahu. Itukan
pikirannya si Tomcat. Pokoknya aku sama bundadari cuman mau ngasih tahu itu,
aja. Oh, iya. Kalau ada masalah, hubungi aku aja, aku buka stand peramal, kok
di Shibuya”Ayumi melempar kaos kaki Ren sekaligus membebaskan bundadari dari
penderitaan.
“Huh, untung aku masih
hidup. Oh, iya. Ayumi, kita harus segera pulang, kalau nggak, sinetron Putri
yang ditukar kelewat. Padahal kemaren kan episodenya lagi rame-rame, si
Amiranya mau ketabrak odong-odong mang Urip” *author ngarang, abisnya gak
pernah nontong begituan.
“Ah, benar juga. Ritsu,
pokoknya mulai sekarang harus berhati-hati. Soalnya akan terjadi
peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. Bye….”lanjut Ayumi seraya
meninggalkan asrama. Ritsu tercengang mendengarnya.
“Hii……apa aku pindah
aja, ya?”Ritsu beranjak dari duduknya hendak berlari ke dalam kamarnya.
“Tunggu! Jangan tinggalin
aku lagi!”nah, si Ren hidup kembali. sungguh suatu keajaiban.
***
RUI POV
Payah, aku malah
tersesat di hutan gede yang gelap ini. Ini semua gara-gara aku harus
menyelamatkan diri dari Pak alay tadi. mudah-mudahan yang nggak berhasil
nyelametin diri selamat sentosa, deh. Oh, iya. Di jalan, maksudku di hutan ini
tadi gak sengaja aku bertemu dengan Touko, jadi terpaksa sekarang kita tinggal
berdua di hutan, dan sepertinya harus menginap di hotel dengan pemandangan alam
ini #halah!
“Aduh, aku tatut
banget, nih. gimana kalau ada monster berdarah lagi? Hiii…..!”Touko membuka
suara. Padahal tadi dia diam seribu bahasa. Seakan ada lalat nyangkut di pita
suaranya. Aku diam tidak menjawab.
“Woy, jawab, dong….
Sepi, nih”ucapnya lagi. Ya, terus aku harus jerit-jerit sambil keliling hutan
sepuluh kali, gitu? Memangnya aku harus ngomong apa? aku jawab juga gak
penting. Lagi pula aku gak tahu apa itu monster berdarah.
“Wooooy!”kali ini tuh
bocah teriak. Keras banget, sampai kuping imutku rasanya ingin lepas dari
kepalaku.
Kresek…
kresek..kresekkk…. semak-semak sekitar bergerak-gerak.
“Ssssstttt…”
“Apa itu?”
“Menekutejreng!”
“Ih, aku takut”
“Bawel ah”
“Gimana kalau itu
monster, terus ngebunuh aku yang masih muda ini?”
“Bodo amat, emangnya
aku emakmu?”
Kresek…kresekk…duagh!
Prakkk! Duar! Krumpyang! Jbrusshhh! Dor! Tet..tot..tet!
“………….”aku dan Touko
hanya diam mendengar suara aneh itu dari balik semak-semak.
Jreng! Jreng! Jreng!
Dan ternyata mahluk di balik semak itu adalah….
“AOI?!”teriakku.
“Yo, ada apa bro?”
RUI POV END
***
“Waaaaa…!”
“Apa-apaam ini? Siapa
yang tega numpuk orang-orang di UKS? Benar-benar gak punya perasaan”Sakurai
berkomentar.
“Hey, udah tinggalin
aja mereka. Aku takut ada mahluk lagi di sini. Mending balik aja ke asrama,
yuk”bujuk Kuk sembari menggoyang-goyangkan tangan Sakurai.
“Kalian duluan aja, aku
yang ngeberesin mayat-mayat terabaikan ini”Minato masuk ke dalan UKS dengan
bersusah payah untuk menjadi relawan.
“Sip, kamu bangunin
mereka, ya. aku mau balik dulu ke asrama”dengan dinginnya Kuk meninggalkan
Minato sendirian.
***
“Nah, loh, sekarang
kita gimana?”Ren bersenbunyi di balik gorden jendela kamar Ritsu.
“………. Ren, inikan kamar
perempuan. Bisa gak, pindah ke kamar sendiri?”
“Gak ah, takut”
“Huu….. eh?
Itu…..”Ritsu menunjuk kaki Ren.
“Apa? ada apa? woy,
apa?”
“Itu……”
“Apa? apa ada sesuatu?
Ayo cepat katakana!”
“……….”
“Woy!”
“Itu, ada gelundung
pringis di kaki kamu!”
***
Huwaahhh…..
akhirnya part ini selesai juga. Sedikit banget, ya? hahaha… biarin aku ini yang
nulis. Jadi terserah aku. Nah, kalian belum tahu glundung pringis, kan?
Glundung pringis adalah hantu kepercayaan daerah Yogyakarta, itu adalah hantu
tanpa kepala, biasanya, kepalanya bisa menggelinding ke arah kita sambil
nyengir atau pringas-pringis serem gitu, nah, badannya mah bisa datang kapan
aja. Pokoknya yang paling serem
kepalanya yang ngegelinding, makanya disebut glundung Pringis
Nah,
penasaran gak dengan kelanjutannya? Enggak? Oh, ya udah. Eh? Harus penasaran,
dong! Bagaimana kelanjutan tiga orang yang berada di hutan? Bagaimana nasib
Minato yang ditinggal sendiri di sekolah? lalu bagaimana nasib yang di asrama?
Akankah ada penyelamat bagi mereka semua?dan terakhir, bagaimana dengan arwah
Tomcat?hehehe… semuanya ada di sesuatu banget part selanjutnya….
Belum
seru, soalnya author bikin pas lagi males. Udah, ya…… selamat tinggal…….#bohong,
kok! Author P belum mau pergi, masih ada segmentnya, kok. *kali ini berakhir
tanpa adanya perkelahian antar author dan tokoh.
Langganan:
Postingan (Atom)