Sabtu, 01 Desember 2012

[ FF COMEDY/ANIME ] POCONG OH POCONG

-->
Author :           Takumi ( si anak misterius dari kelas 9  ) Otaku, loh!
Cast     :           1.  Uzumaki Naruto as Naruto
                        2.  Uchiha Sasuke as Suke
                        3.  Hyuga Neji as Neji
                        4.  Inou as Iyuh
                        5.  Pocong as Pocong
Oc        :           Sakura, Ten-ten
Suatu hari si Desa Konoha, tepatnya di SMP Salonpas Koyo, Naruto dan teman-temannya tengah menikmati suasana kantin yang riuh. Ia melahap Tomcat goreng yang dibelinya di warung Mak Sakura dengan sangat nikmat. Begitu pula dengan yang lainnya.
“Yo, Neji, aku berani bertaruh, kamu gak akan berani kalau diam di sekolah sendirian sampai malam, iya kan?”tanya Suke pada Neji.
“Yaiyalah, apa lagi menurut gossip yang beredar, akhir-akhir ini banyak yang melihat pocong di dekat ruang kepsek”jawab Neji sambil meminum lasegar.
“Itu dia, hari ini aku ada kerja kelompok, euy. Mana sampai malem lagi”keluh Suke.
“Kan kerja kelompok, berarti gak sendiri, dong?”kali ini Iyuh membuka suara.
“Tapi kan tetep aja takut. Apa lagi teman-temanku yang lainnya hari ini gak bisa ikut, Cuman Ten-ten dan aku. Mana si Ten-ten Riweuhnya minta ampun lagi”
“Ah, benar juga. Kalau kalian sampai kalian melihat pocong itu, dia bisa rempong gak ketulungan”Neji nimbrung lagi.
“Kalian ini payah, ya! masa sama yang begituan aja takut, sih? Lagian mana ada sih, yang begituan?”Naruto yang sedang asyik menikmati Tomcat gorengnya berargumentasi.
Begitu mendengarnya, Suke, Neji, dan Iyuh langsung menoleh padanya bersamaan.
“Sompral sekali kau, bagaiamana kalau pocong itu benar-benar mendatangimu?”Iyuh menatap Naruto dengan sinis.
“Bodo amat, yang ada pocong itu yang takut sama aku”
***
Hari mulai gelap. Hanya ada Suke dan Naruto yang masih berada di sekolah. Suke memutuskan untuk tidak jadi kerja kelompok dikarenakan Ten-ten terkena demam Kpop #emang apa hubungannya?
“Nar, kamu bilang kamu gak takut sama pocong, kan?”tanya Suke seraya berjalan di samping Naruto.
“Hmm”Naruto ngangguk-ngangguk kaya ayam mabok.
“Kalau gitu kita main uka-uka, yuk! Kamu berdiri lama di depan ruang kepsek”ajak Suke.
“Apaan uka-uka? Itu mah udah gak ada, sekarang yang lagi ngetrend itu [Masih] Dunia Lain. jadi namanya jangan uka-uka lagi, harusnya Masih Dunia Lain soalnya….”
“Sssst, diem ah! Banyak bacot luh! Yaudah, maksud aku kita main Masih dunia lain”potong Suke.
“Ok, kamu duluan”jawab Naruto santai.
“Ih, dalam kamus besar Suke Kece Nan Beken, gak ada tuh aturan yang menyebutkan aku harus main duluan. Kamu aja, gih!”
“Ok, ok. dasar penakut!”Naruto pun berjalan ke arah ruang kepsek yang udah kosong melompong. Sesampainya di depan ruang kepsek, Naruto bersandar di pintu dan hanya diam tak berkutik. Sedangkan Suke cemas-cemas gimana…gituh.
“Mana? Gak ada pocong, kan?”Naruto melipat tangannya sambil tersenyum puas ke arah Suke.
“Sudah kubilang, yang begituan tuh gak ada. Jadi gak usah takut”lanjutnya.
Suke tidak menjawab. Ia hanya diam layaknya patung pancoran. Mulutnya hendak berbicara, tapi tidak bisa, ia hanya gelagapan melihat Naruto. Tangannya menunjuk-nunjuk Naruto. Naruto kebingungan. ia berpikir Suke jadi gelagapan gitu karena terkagum-kagum dengan abang Uto yang super berani ini.
“Kamu kenapa, sih?”tanya Naruto penasaran. Bukannya menjawab, Suke malah ngacir secepat-cepatnya bagaikan banci dikenjar kamtib.
“Ih, Suke kamseupay, ah. Gitu aja malah ngacir”cibir Naruto.
Naruto membalikan badannya karena penasaran ada apa di belakangnya hingga membuat Suke jadi ngacir kebirit-birit gituh.
Dasar kau, keong racun! Eh, salah harusnya Jrengg! Jreng! Jrenggg!
Nampak seonggok mahluk putih, besar di hadapannya. Kepalanya, lehernya, dan kakinya diikat oleh kain kafan. Dengan cepat Naruto menyadari bahwa sosok yang berada di depannya kini adalah pocong yang sering dibicarakan.
“E…a….u….e….. kabur!!!!”Naruto yang panik langsung ngacir menyusul Suke.
Pocong : “Apaan, sih? Ya allah, apa salahku hingga semua manusia kabur setelah melihatku? Aku kan hanya ingin meminta tolong pada mereka untuk ngetikin status sama nge-tweet di HP-ku. Tangan dan kakiku-kan diiket, mana bisa ngetik? Kalau gak cepet-cepet nge-tweet bisa-bisa tweeter aku diblokir sama Pocongers yang rindu akan tweet-tweetannya aku”
Karena tidak ada yang mau menolong pocong, pocong pun pundung dan meninggalkan SMP Salonpas Koyo untuk selama-lamanya.
FINISH!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar