Cerita ini dibuat pas author
lagi gak ada kerjaan. Authornya juga ngasal buatnya, tapi coba nikmatin aja
dulu. Mau ini cerita ini bagus atau enggak, pokoknya cerita ini memang gj.
Karena authornya juga gj. Jadi yang baca ada kemungkinan kena penyakit gj juga.
Author : P, N dan insyaallah S
Genre :
Action (pastinya), horror (mungkin, horror gak horror, pokoknya baca
aja), comedy (iya banggetz), friendship.
Rating : 7
tahun ke atas. Bohong! 12 tahun ke atas kok.
Udah ah, sekarang
lanjut aja ke perkenalan tokoh
Cast :
Anak-anak 9-10 memang
benar apa adanya. Tapi peran murni diciptakan oleh author. Mohon maaf bila
dapat menyinggung perasaan para pemainnya, karena ini judulnya juga Cuma
main-main.
Touko (Irfan)
Nama Touko terisnpirasi
dari nama “Tole” yang diberikan teman-teman. Hahahaha… lupakan! Lanjut…
Orang yang mempunyai
jiwa kepemimpinan besar, walaupun terkadang jiwa kepemimpinannya itu adalah
melakukan hal-hal yang gila. Semua murid di kelasnya menuyukai sang ketua kelas
ini karena sifatnya yang apa adanya dan easy going. Menyukai parfume, jadi
setiap hari ia selalu memakai parfum yang wanginya berbeda-beda, tentu saja
semerbak wanginya seperti pangeran yang sedang menunggangi kudanya di padang
pasir (sebenarnya beberapa murid mabok dengan bau parfumnya). Golongan darah :
O
Aoi (Aldino)
Nama Aoi dipakai karena
mirip dengan nama asli pemerannya (jangan tanya dimana miripnya. Author juga
gak tahu!)
Orangnya tinggi,
sehingga sering dibilang kakak oleh murid lainnya, padahal umurnya terhitung
paling muda di kelas. Sangat suka mendengarkan music walaupun dia sendiri tidak
tahu siapa yang menyanyi, dan apa judul lagu yang sering ia dengarkan. Sangat
kreatif. Orangnya ramah, dan menyenangkan. Golongan darah :
katanya sih, AB
Kuk (Faisal)
Nama Kuk gak tahu dari
mana asalnya, pokoknya dia dipanggil kuk.
Anaknya pecicilan,
bawel, lucu, gak pernah serius, tapi kalau diajak ngobrol asik. Hobi : memasak,
karena namanya yang Kuk, terdengar seperti Cook (di depan guru begitu
bilangnya, padahal dia ngaku, kalau hobinya itu nyontek). Termasuk anak yang
tingkat ke-stress-annya tinggi atau bisa disebut strees akut. Orang yang selalu
menghidupkan suasana kelas. Golongan darah
: gak tahu O, gak tahu B, gak tahu
AB. Pokoknya gak mungkin A.
Ren (Dwizain)
Gak tahu dari mana
munculnya, pokoknya author pingin yang memerankan peran ini namanya Ren.
Anak letoy, eh,
maksudnya bukan begitu, dia itu tinggi, tapi wajahnya loyo banget. Kayak gak
semangat gitu, loh. Jalannya juga kelihatan yang malas, padahal katanya gak.
Jadi teman-teman suka menyemangatinya, dengan tujuan, agar wajahnya berubah
jadi semangat (usul KM). jadi kesimpulannya, dia emang letoy. Dia bisa membuat
orang skak mat dengan kata-katanya. Tapi menyenangkan kok. Golongan darah : B
Kazu (Angga)
Hehe…. Nama Kazu
menurut Author terlalu keren buat pemerannya. Tapi kasian pemerannya, namanya
yang pasaran udah bosen, jadi author kasih nama Kazu, deh. Orangnya gak bisa
diem. Hobi mondar-mandir. Cukup sekian saja penjelasan dari orang ini, author
gak terlalu tahu soalnya. Golongan darah
: dia gak ngaku, jadi Author gak
tahu deh.
Ritsu (Author P ^^)
Haha…! Kali ini author
juga ikut beraksi! (pingin eksis juga). Nama Ritsu diambil karena Author emang
suka namanya.
Gak terlalu banyak,
pokoknya anak ini suka seru-seruan. Cuma gara-gara pernah dimarahin sama kepala
sekolah gara-gara kabur dari sekolah, dia jadi suka malas diajak teman-temannya
main. Ceritanya orang ini perempuan paling gila di kelas, bersama dengan
partnernya Rui. Terus, dia itu orang yang cuek, keren lagi (Sorry kalau author
kepedean, kan pingin eksis). Yah, pokoknya begitu sajalah. Golongan darah : A
Rui (Author N)
Rui diberikan kepada Author
N, soalnya nama Rui lucu buat dia, sesuai dengan karakter yang dimiliki peran.
Anak yang ceria, polos,
tapi kadang keras kepala (tidak sesuai kenyataan? Silahkan kritik dan sarannya.
Yah, namanya juga cerita, mohon dimaklumi ya…). Orangnya friendly. Wajahnya
kayak anak kecil, masih imut-imut gimana, gitu. Udah segini aja. Golongan
darah :
B. tapi karena sifatnya, dia sering dianggap kalau golongan darahnya O.
Hana (Nanda)
Hana yang artinya bunga
cocok untuk pemerannya yang lembut.
Anak yang polos, rajin,
dan pintar. Tapi kalau sudah gila, dia pasti ikut KM untuk melakukan hal-hal
yang gila. Ya, diakan wakil KM. Orangnya perhatian, sifatnya dewasa, tapi
kadang kayak anak-anak kalau sudah bergila-gila ria dengan Rui. Sangat suka
membaca buku pelajaran. Golongan darah
: A
Suki (Author S)
Ngasih nama Suki,
soalnya pas lagi buat cerita ini, author lainnya mikirin sukro.
Anak ini kalau udah
ketawa, gak bisa berhenti. Nanti kalau mulutnya udah kemasukan lalat, baru deh
berhenti. Hobi : malu-maluin temen. Orang ini termasuk orang
yang sangat suka bercanda, tapi juga sangat sensitif. Golongan darah : O
Murid-murid kelas 9-10
Ribet kalau ditulis
satu-satu, makanya langsung murid-murid kelas 9-10 aja. Pokoknya mereka adalah
anak-anak orang gila yang bersekolah di sekolah yang mudah-mudahan nomor satu.
Pemain tambahan :
Guru, kepala sekolah, dan ibu-ibu kantin.
Sisanya temen-temen
kelas 9 lainnya.
Perkenalan tokoh aja
udah ancur begini. Jadi sebelum baca cerita ini, baca basmalah dulu.
First Story
RITSU POV
First Story
Author
P memulai kisah yang mudah-mudahan bener
20 November 2012
‘Akankah? Dapatkah?
Bisakah? Dan mungkinkah aku terlepas dari keadaan ini? Seandainya aku bisa
memutar waktu, aku ingin kembali pada waktu itu, saat kita merasakan hangatnya
kebersamaan. Membagi rasa suka dan duka, bermain di taman sambil memakan Ice
cream, dan bersenda gurau di sana’
***
10 September 2012
“Ayolah, kau tidak
mungkin melewatkannya. Ini yang terakhir, loh”bujuk Aoi.
“Tapi….”
“Sudah ikut aku!”Aoi
menarik tangan Ritsu.
Mereka berlari ke
sebuah taman bernama ‘Nagawa Park’ yang letaknya tepat di belakang sekolah.
Murid-murid kelas 9-10 lainnya, sudah menunggu kedatangan mereka di taman
tersebut.
“Aaaah….. akhirnya
kalian datang juga! Hahahaha….. kalau kalian datang lebih lama lagi, bisa-bisa
kita mati kebosanan”Touko, sang ketua kelas menepuk bahu Aoi.
“Kalau begitu berbosan-bosan
ria-lah. Kalian gila?! Sudah berapa kali kalian kabur dari pelajaran? Bisa-bisa
nilai kita sekelas buruk”Ritsu melipat tangannya ketus.
“Ah, kalau begitu pergi
sana ke Zimbabwe! Belajar sama monyet-monyet Afrika”Ren tiba-tiba menghampiri.
Ia terkekeh sendiri.
“Hahahahahaha…..!”semua
murid 9-10 tertawa mendengarnya. Begitu pula dengan Ritsu yang hatinya luluh
akan kata-kata Ren (author juga gak ngerti gimana bisa luluh. Mungkin maksudnya
nyerah, dari pada disuruh belajar sama monyet Afrika. ^^). Bisa disebut dia
skak mat oleh kata-kata Ren.
Murid-murid kelas 9-10
ini memang sangat kompak. Setiap bulannya mereka membolos dua mata pelajaran dengan tujuan refreshing.
Biasanya mereka pergi ke taman belakang sekolah, dan memesan ice cream sesuai
jumlah murid ke kedai Mako. Selain itu, mereka juga mempunyai karakter yang
berbeda. Itulah yang membuat kelas ini penuh warna (kelasnya di cat kaya
pelangi, loh). Selain pergi ke taman, mereka juga pernah melakukan hal-hal yang
gila seperti :
- Membolos pelajaran matematika dan pergi ke ruang multimedia, lalu menyetel lagu dengan dua speaker besar dengan tujuan, ingin menari-nari bahagia agar membakar lemak. (tujuan atas usul KM)
- Membolos pelajaran sejarah dan pergi ke
luar sekolah untuk menyapa dan memberi senyuman pada semua orang yang lewat.
Tujuannya, senyum itu ibadah.
3. Membolos pelajaran seni dan pergi ke kedai kopi yang berada di seberang sekolah. Tujuannya, agar pada saat pelajaran selanjutnya mereka tidak merasa ngantuk.
Udah, balik lagi ke
cerita. Sorry, ceritanya jadi banyak cing-cong. Ritsu meninggalkan ketiga teman
laki-lakinya yang merupakan lulusan SD Sakit jiwa Bandung tersebut. Ia
menghampiri teman-teman satu geng abal-abalnya yang sudah menunggunya di bangku
bukit tersebut.
“Dari mana aja, sih?
Lama banget! Tuh, baso mang Arip buat kamu udah dingin”Rui menunjuk semangkuk
baso yang ada di sebelahnya.
“Sorry, ada cecuatu
dulu…”Ritsu bergaya ala Syahrini. #sumpah, gak banget deh kalau ngebayangin
author beneran kayak gitu.
“Cecuatu apa
tuuuh?”tanya Rui lagi sambil bergaya ala Manohara dengan menempelkan
terlunjuknya di depan bibir yang di monyong-monyongkan.
“Hahahaha…. Pas! Pas
banget, kamu cocok meranin peran curut kejepit buat teater nanti”Ritsu
mengambil baksonya dan tanpa basa-basi ia duduk di sebelah Rui. Rui yang
mendengar ucapannya langsung cemberut. Hana yang sedari tadi berdiri di sebelah
Ritsu hanya terkekeh.
“Oy, ngomong-ngomong mana Kanjeng mami kita?”tanya Ritsu
dengan dinginnya sambil menyantap bakso spesial yang sudah dipesan oleh
teman-temannya tersebut.
“Gak tahu. Kayaknya dia
lagi ngurusin osis. Biasa…. Buat ngurusin UTS nanti”Hana membuka suara. Ritsu
mengangguk dan melanjutkan memakan baksonya. Mereka bertiga bersenda gurau
sambil menikmati pemandangan di bukit tersebut.
***
TOUKO POV
“Hwaaaaaaaa!”aku
berteriak sekeras-kerasnya. My girl marah-marah gak jelas nih di pesbuk.
‘Kamu
tuh kemana aja, sih? Di samperin ke kelas gak ada, telepon gak pernah, sms gak
pernah, semuanya gak pernah! Aku ngambek!’begitulah isi statusnya dia yang langsung
aku coment ‘Sorry! Aku gak pake simpati, aku pake im3, jadi 3 hari 3 malem gak
ada pulsa’udah gitu dia coment lagi ‘Au ah! Au! Au! Au!’hahaha… kayak orang
utan tuh dia, eh, kok jadi ngejelek-jelekin dia sih?
Aku makin stress kayak
mau ditabrak kereta pas sandal jepit snowman-ku nyangkut di rel. aku
jambak-jambakin rambut aku sendiri terus muter-muter gak jelas ngelilingin
temen-temen. Huwaaa……. Pingin nangis, sumpah.
“Hoy! Ngapain lo? Lebay
banget”ucap Kuk sinis.
“Dia kesambet”Kazu
bermaksud mewakiliku untuk menjawab.
“Enak aja! Aku lagi
galau nih. G-A-L-A-W!”aku sedikit kesal. “Cewek-ku, aku lagi berantem sama dia!
Huwaaaaa…..”kali ini aku bener-bener nangis.
“Oh”dua curut itu
menjawabnya secara bersamaan, rese banget deh.
“Kok responnya cuman
gitu, sih? Kalian tuh gak tahu, ya? perasaan seorang laki-laki yang sedang
dihadang kegalauan, dihujani kegelisahan (#dan ditendangi orang banyak kalau
bisa)?
“Habis kamu lebay
banget! Yang gituan aja harus di dramatisir kayak begitu. kayak lagi nonton
acara termewek-mewek!”Kazu menjitak kepalaku.
“Benar! Aku setuju!
Mendingan kita main ke tempat lain aja, yuk, sayang”Kuk, menarik tangan Kazu
dan pergi. Wah, virus Yaoi yang ada dalam diri mereka sedang kambuh, nih. udah
lupain aja. Aku mau lanjut nangis dulu.
“Huwaaaaaaaa!”
“Woooy!
Berisik!”sepasang sandal jepit melayang ke mukaku.
Duaaghh!
“Adaw!”
TOUKO POV END
***
Anak-anak 9-10 semakin
asyik bermain di bukit tersebut. Kecuali sang KM, Touko yang lagi
ngejedot-jedotin kepalanya ke pohon kelapa. Tiba-tiba ada tukang batagor lewat.
Spontan anak-anak langsung nyegat emang-nya. Semua menghampiri emang batagor,
kecuali Ritsu yang udah kenyang sama bakso spesialnya. Anak-anak yang
ngerubunin emang batagor itu udah kayak ngantri zakat maut.
“Hah… bosan. Apa
mending aku balik ke sekolah duluan aja, ya?”tanya Ritsu pada diri sendiri. Ia
sibuk mencari-cari jam tangan di sakunya. “Ah, payah. Aku gak bawa jam lagi,
kacau”keluh Ritsu. seketika lampu Philip menyala di atas kepalanya setelah
melihat Ren mengenakan jam di tangannya.
“Ren! Pinjem jam-nya,
dong!”teriak Ritsu.
“Buat apa?! nih, ambil
aja! Aku lagi beli batagor, nih!”
Seketika Ritsu berlari
ke arahnya dan menyambar jam tangan milik Ren.
“Ah! Sudah jam segini!
Aku belum ngerjain peer!”Ritsu segera berlari meninggalkan kawan-kawan
sehabitatnya ke sekolah.
“Oy, oy! Jamnya jangan
dibawa-bawa juga, dong!”Teriak Ren tidak rela kehilangan jamnya, tapi masih
saja mengantri tukang batagor.
“Ntar aku kembaliin di
kelas!”jawab Ritsu singkat.
“Haaaah… anak itu,
dasar”desah Ren.
***
RITSU POV
Gawat, gawat, gawat!
Aku harus segera sampai di sekolah buat ngasihin tugas dari kepala sekolah,
sama bikin peer. Kalau tuh tugas sama peer-nya gak dikerjain, bisa-bisa aku
dihukum lagi. Mending kalau di setrap di depan tiang bendera, eh waktu itu,
dengan alasan spesial untukku, kepala sekolah malah nyuruh aku buat nge-cat
mobilnya. Sesuatu banget,kan? Gak tahu deh, kalau sekarang sampai dihukum lagi,
bisa-bisa aku disuruh ngecatin daun-daun yang ada di sekolah jadi warna
magenta. Hiii…… Sebelum sampai di sekolah, aku bertemu dengan Ape<dibaca
eip> (Ape = Asep) yang sedang membawa batagor plastiknya sambil berlari ke
arahku.
“Oy! Kamu mau ke
sekolah juga? Tumben sadar”sindirku sambil terus berlari.
“Yeee…. Siapa lagi yang
mau ke sekolah buat belajar, orang aku disuruh beli batagor sama ibu-ibu
kantin”
“Apa untungnya? Mau
disuruh sama ibu-ibu kantin?”
“Soalnya kalau aku mau
disuruh-suruh, nanti aku boleh ikutan arisan sama ngerumpi bareng ibu-ibu
kantin yang lainnya. Itu kan rame banget”tuh anak nyengir.
“Hooo…”
“Kamu sendiri mau
ngapain? Mau belajar lagi? Gak banget deh. Dari pada gitu…”ni anak kebanyakan
ngomong, udah gitu cepet banget lagi, sampai-sampai gak kedengeran olehku.
Ape terus berceloteh,
tanpa memberikan kesempatan bicara untukku. Padahal tadinya aku mau ngingetin
dia, kalau di depannya ada tukang es krim campina lagi jalan, yah, karena gak
dikasih kesempatan, akhirnya dia tabrakan deh….. hahahaha! Sukses membuatku
tertawa terbahak-bahak samapi kebelet pipis.
“Jangan tertawa! Bukannya
membantu kau malah tertawa-tawa begitu!”dia ngambek, tapi tetap manis. Manis
karena beberapa es krim jatuh ke badannya.
“Hey! Jangan ketawa
lagi! Nanti kamu kualat, loh!”aku tidak menggubris perkataannya. Lebih baik aku
tinggalkan saja dia.
Buuuk!
“Awwww…!”
“Ngiiiikk…!”
RITSU POV END
Author
P END (mau istirahat dulu)
to be continued... to First Story part 2
***
Nah, GJ, kan? tapi jangan nyerah buat baca cerita lainnya..... noh banyak di arsip. liat di kanan!
Hahahaha..... ini bagus untuk dimasukan ke dalam mading!
BalasHapus