Selasa, 16 Oktober 2012

Crazy Boy and Girl with Tomcat Soul ( sesuatu banget bagian 3 [part 2] )

 
Masih pada hari yang sama, suasana di asrama sangat sepi. Hanya ada Ren yang seadari tadi tidur-tiduran di ruang tengah. Semua anak-anak 9-10 belum ada yang kembali selain dia. Ia merasa sangat lelah, setelah disiksa oleh guru les-nya yang killer banget. Pikirannya kalang-kabut memikirkan nilai ulangannya yang jelek.  Jadi intinya dia sedang galau-galau gimana, gituh. 

Ia menggapai remot tv yang berada di atas sofa, dan menyalakan tombol on. Ren mencari-cari channel yang seru, seperti acara kesayangannya ‘Ada Apa Dengan Mpok Nori Setelah Mandi Tujuh Kembang’. Yah, itu variety show yang menceritakan keanehan-keanehan yang dialami Mpok Nori setelah mandi tujuh kembang, di tujuh air terjun, tujuh hari tujuh malem, dan di channel tv tujuh. Pokoknya semua tujuh. Tapi yang ditemukannya hanya acara-acara yang membosankan seperti ‘Master Cecef’, ‘Indonesia Mencari Zakat’, ‘Termewek-mewek’, ‘Konser Akbar Cherrybelle featuring Pak Tarno’, dan yang terakhir ‘Miss Waria Indonesia’. Dengan terpaksa, dari pada bosan, Ren memilih untuk menonton Miss Waria Indonesia. 

Kriiieeett…… Braak!

Terdengar suara pintu depan asrama terbuka sambil dibanting. Ren sangat kaget. Saking kagetnya, es doger yang sedang dipegangnya terlempar ke atas TV dan menyebabkan TV tersebut mati sambil mengeluarkan asap.

“Siapa itu?”Ren bertanya-tanya. Namun tidak ada yang menjawabnya. Padahal Ren yakin sekali ada orang yang membuka pintu. karena penasaran, Ren memutuskan untuk menghampiri pintu asrama. Sesampainya di sana…

‘Tidak ada siapa-siapa’ucapnya dalam hati sambil celingukan. Pintu asrama memang terbuka dengan saat lebar, tapi tidak ada siapa-siapa. Jantung Ren berdetak sangat kencang Dag Dag Dag Dag Dag Dag Dor, gitulah, bunyinya kayak orang lagi takbiran.

‘Hiii… serem. Apa jangan-jangan ada Siswanti di sini?’ucapnya lagi dalam hati. Perlahan ia menutup pintu yang besarnya segede gaban dan cepat-cepat kembali ke ruang tengah untuk melanjutkan acara Miss Waria Indonesia-nya. 

“What?! TV-nya is dead!”teriak Ren dilebay-lebayin ala-ala Omas salah satu artis kesukannya. Tapi memang aneh, TV yang tadi ia biarkan menyala, sekarang sudah tidak bernyawa. ‘Sepertinya memang ada sesuatu di sini’pikir Ren. Dengan cepat ia menepis pikirannya itu. ia tidak mau berpikiran negatif, karena ia sudah negatif. 

Kruyukkk…kru..kru..kruyukk…. #lebay banget suara perutnya.

Kali ini perut Ren sudah tidak bisa diajak kompromi. Ia pergi ke dapur untuk mencari beberapa makanan sisa kemarin. Ia harap masih ada Lumpia Tomcat sama Jus kecoa. Ia memasuki dapur. Dilihatnya seseorang sedang membelakanginya. Dengan cepat ia menyimpulkan, bahwa orang itu salah seorang temannya, yang tadi membuka pintu, dan mematikan TV. Ren menghampiri orang tersebut dan memegang pundaknya. Orang itu pun berbalik dengan darah di sekujur tubuh bagian depannya.

“Waaaaaa!!!!!”teriak Rend an orang itu bersamaan.

***

RITSU POV

“Waaaaaa!!!!!”teriakku dan seseorang yang ternyata adalah Ren. Dia langsung ngacir ninggalin dapur, kayaknya ke ruang tengah. Kenapa, sih? Kok kayaknya hari ini semua orang jerit-jerit mulu. Kamseupay ah. Setelah mengambil es jeruk campur tahu isi Tomcat dari kulkas, aku menyusul Ren ke ruang tengah.
“Loh, hilang”kataku pada diri sendiri. Di ruang tengah tidak ada Ren. Hanya ada setumpuk selimut di atas karpet. Aku pun duduk di atasnya.

Nyeeeet..

“Aw!  Sakit! Sakit!”teriak seseroang di dalamnya. Hmm…ini pasti Ren. Aku kembali berdiri dan pindah ke sofa. 

“Waaaaa!”teriaknya lagi setelah melihatku. Apaan, sih? Aku kan bukan setan, atau Mpok Nori si artis kesayangannya itu, kenapa diteriakin terus, sih. 

“Woaaaaa! Waaaa…! Yaowww….! Arrrghhh!”nah loh, dia teriak-teriak gak jelas. Kayaknya kesambet arwah Tomcat yang mati dipukul olehku kemaren. Bukannya berhenti, si Tomcat ini malah teriak makin kenceng. 

“He, hey! Kenapa, sih? Teriak-teriak mulu! Berisik tahu!”aku sedikit jengkel. Kulempar mukanya pakai bantal, akhirnya dia berhenti bersenandung ala-ala Tomcat kejepit itu. 

“Kaa…kau?”dia gelagapan. Aduh, mukanya gak nahan banget. Aku pingin nabokin dia saking lucunya. Haha… “Kau, Rui?”lanjutnya. aku mengangguk sambil menyeruput es jeruk spesialku.

“Ke…kenapa badanmu penuh darah? Kau habis membunuh orang? Atau itu darah Tomcat yang kamu pukul kemarin? Atau itu darah Siswanti? Atau itu darah kucing tetangga yang kamu masak? Atau itu….. darahmu sendiri?”perlahan ia mendekatiku. Seperti seorang detektif polisi yang sedang menginterogasi pelaku pencurian Sapi hamil. Wajahnya sekarang jadi biasa aja, kayak biasa, loyo.

“…….”aku hanya diam mendengarnya. Tambah jengkel karena dia banyak nanya sampai mulutnya berbusa. Ditambah lagi, pertanyaannya yang nggak-nggak. Sempit banget, sih pikirannya. Emangnya aku psikopat!
“Kau.. jangan-jangan kau…..mem..”sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, aku sudah melempar es jeruk spesialku ke mukanya sebelum dia nanya yang aneh-aneh lagi.

***

Kami duduk berdua di atas karpet, di ruang tengah menunggu yang lainnya pulang. Aku sudah menjelaskan semuanya tentang noda cat yang ada di tubuhku. Aku juga sudah membersihkannya. Sekarang dia cekakan kayak orang gila kesambet arwah lalat yang dipukulin sama pedagang makanan di pasar. Sekaarang dia ribut sendiri. Aku hanya diam melihatnya. Gak tahu, ah. Aku gak ngerti sama orang ini. Jangan-jangan dia bener-bener sakit jiwa.

“Hahahahaha….! Jadi, tadi kamu yang ngebanting pintu sama matiin Tv juga?”tanyanya sambil muter-muter.

“Hah? Aku gak masuk lewat pintu, kok. Aku manjat jendela dapur. Terus, kalau TV udah gak bernyawa sama berasap pas aku liat ke sini. Di atasnya ada bekas es doger gitu”jelasku. Yang tidak mengerti maksud dari pertanyaannya. Wajahnya pucat seketika layaknya orang mati. Ia berhenti muter-muter dan cepat-cepat menghampiriku. Duduk manis di sebelahku. Diam seribu bahasa. Kayaknya nih orang mulutnya di sumpel Siswanti, deh.

“Woy, kok malah diem? Memangnya ada apa, sih?”tanyaku penasaran.

“Ah, itu… kalau bukan kamu yang ngebanting pintu, siapa lagi? Apa ada orang lain selain kita di sini?”dia balik bertanya. Aku menggeleng. Setahu aku, gak ada siapa-siapa lagi. “Terus…..”

Blatz!

Lampu tiba-tiba padam. Ren berteriak lagi. Aku sibuk ngegrepe-grepein dia, takutnya lari-lari gak jelas sampai ngehancurin barang nanti. Aku mengeluarkan HP Cross-ku yang kubeli dari Ayu Ting-Ting setelah adu mulut masalah harga. 

“Ritsu… aku tatut….”Ren menggoyang-goyangkan tanganku. Beuh, dasar momy boy.

“Di sini gelap. Kenapa setelah kamu cerita itu, lampunya langsung mati, coba? Jangan-jangan beneran ada sis….”

“Waa…! Waa…! Wa…! Udah diem! Jangan nakut-nakutin aku!”teriaknya. Harusnya kamu yang diem. Ni anak, gak bisa tenang dikit, ya? Nanti aku masukin ke komunitas frustasi deh, yang hobinya teriak-teriak. 

“Udah, kita ke dapur aja, yuk”ajakku menarik tangan Ren dengan paksa. Sumpah, berat banget kayak narik kerbau abis disembelih. Ni anak gak mau jalan sendiri.

“Mau ngapain? Dasar gembul, sekarang bukan saatnya nyari makanan”aaarrrrgghhh! Dia ini bikin aku naik darah. Ke dapur buat nyari lilin maksudnya, dodol! Karena kesal, aku meninggalkannya sendiri di ruang tengah. Aku berjalan ditemani oleh HP Cross-ku. 

Akhirnya sampailah aku di dapur. Dengan cepat aku mencari lilin yang ada di dapur. Tiba-tiba terdengar suara seseorang berlari ke arahku.

Dok..dok..dok… brakk! Krumpyang! Praaak! Brugh! Dok..dok…dok..

Yah, seperti itulah bunyinya. Dok..dok..dok.. itu adalah suara langkah kaki seseorang berlari di lantai kayu asrama, tapi kalau yang lainnya gak tahu, deh. Tapi siapa itu? kok, ribut banget. Aduh, aku jadi risih sama suara itu. perasaanku gak karuan. Khawatir, takut, dan galau (apa hubungannya sama galau?). Suara itu semakin mendekat hingga akhirnya sesuatu menabrakku dengan sangat keras. Seketika tubuhku terbanting ke lantai.

“Aw”aku merintih kesakitan

Criing……!

Lampu akhirnya kembali menyala. Ah, padahal minggu kemaren aku baru beli lampu ini. Masa udah jelek gini, sih. Lain kali aku beli lampu sinyoku aja. Oh iya, balik ke cerita. Butuh beberapa detik untuk menyadari seseorang yang terjatuh di depanku setelah menginjak katel. 

“Kau…?”aku mengenalnya. Tentu saja aku mengenalnya.

“Kau… juga?”ucapnya sambil menunjuk ke arahku.

“Huwaaaa! Jahat! Kenapa kamu ninggalin aku?! Eh?”Ren tiba-tiba datang sambil nangis. “Kenapa kalian berdua jatuh? apa kalian nabrak?”

RITSU POV END

***

Fuuuh….akhirnya sesuatu banget bagian tiga part 2-nya selesai juga. Tungguin part tiga selanjutnya, ya… akhir dari trilogy sesuatu banget. Penasaran dengan Kuk, kan? Bagaimana nasibnya, Minato dan Sakurai? Lalu siapa orang yang menabrak Ritsu? dan bagaimana arwah Tomcat yang mati kemaren?#loh, ngapain disebut? Penasaran, kan? Makanya… tonton terus Mpok Nori’s Diary#plak! Hahahaha… bercanda. Pokoknya tunggu aja, dan untuk anak-anak 9-10, yang belum disebutkan, sama yang masih sedikit perannya, tenang pasti keluar kok.
***
Hahhh….. Author P mau ke Puskesmas dulu! Author P END


Lanjut ke crazy CRAZY BOY AND GIRL WITH TOMCAT SOUL ( Sesuatu banget bagian tiga [part 3])



Side Story 1


Hore……. Akhirnya ada juga side story di sini. Apa? kalian belum tahu? Ah, kamseupay banget deh. Jadi, Side story adalah cerita sampingan yang dibuat author-author GJ, atau bisa disebut iklan gitu, deh. Side story biasanya cerita-cerita tentang kehidupan author-author setelah menuliskan karangannya, dan wawancara author. Atau bisa juga iklan produk terbaru, dan chart-chart lagu terbaru. Hahahah….. karena ini Side Story yang pertama, kali ini akan di isi oleh kisah asli Author P setelah menuliskan karyanya. Selamat membaca….

Real Story of Author

Dendam Kesumat

Author P (selanjutnya disingkat P) : haha..halo.. semuanya! Ahay, hari ini bagianku? Ah, seneng banget. Hehehehe….  Akhirnya aku bisa eksis juga.. lalalalala…(nari-nari gak jelas di dapur)

Author N : maaf, anda gila?

P : Tidak, hanya sedang berbahagia. Ya, saya mulai. Saya adalah P, salah satu author di We Are. Author paling keren, sekaligus paling aneh. Hobiku adalah menyiksa semua tokoh di cerita ini, kecuali author sendiri. Yah, walaupun kadang-kadang nyiksa diri sendiri. Makanan kesukaan, Jus Tomcat campur jeruk. Binatang kesukaan kecoa dan kucing. Suka warna hitam, merah, dan oranye. 

Penonton : Tunggu, siapa itu author P?

P : Apa? kalian tidak tahu? Aduh, bener-bener kamseupay deh kalian. Sudah kubilang, dia itu author yang paling keren. Udah gitu punya perusahan rumah sakit Chocodot di jalan adukerbau no.15 di Garut. Dia sangat rendah hati, tidak sombong, dan tidak rajin menabung.

N : Kok kesannya ngebanggain diri sendiri, ya?

Aoi (selanjutnya disingkat A) : Author N, permisi dulu. Silahkan anda keluar sebentar
N : emangnya kenapa?

A : akan ada adegan kekerasan yang berbahaya soalnya.

N : Hah? Ok, deh. Bye…..

A : Nah, sudah pada pergi. Oy! Thor P! aku punya kejutan, nih!

P : Hah? Apa? penghargaan sebagai penulis terkeren, kah?

A : ada orang-orang yang nge-fans sama kamu

P : wah, siapa? Mereka gak salah pilih idola sekeren dan semembahanaku. Ngomong-ngomong siapa orang-orang beruntung yang akan mendapatkan tanda tanganku itu?

A : Tuh, di belakang author.
Author berbalik. Dilihatnya sekumpulan orang dengan membawa poster dan spanduk bersar bertuliskan : “KAMI ADALAH ORANG-ORANG YANG DENDAM PADA AUTHOR!”

P : wa….waduh, ada Kuk, Kazu, Aoi, Ren, si Beibeh, otot gede, Author S, Ape, kalian semuanya dendam pada author yang unyu-unyu ini? (wajah mereka berubah tambah marah) eh, bohong deng, author gak unyu-unyu, kok. Yang unyu-unyu mah author N. Beneran, deh. Terus… kalian mau ngapain ke sini?

A : Apa lagi kalau bukan balas dendam dengan kekerasan?

P : aa… a… aduh. Eh, ngomong-ngomong, Touko gak ada di gerombolan kalian? Alhamdulillah…akhirnya ada juga yang tidak dendam pada author kece ini.. subhanallah banget. 

Pendemo (selanjutnya disingkat PD) :mmm………….

P : Apa? kenapa kalian?

A : Kau….

P : Tunggu, sepertinya kau yang paling dendam!*nunjuk-nunjuk Aoi. Emangnya kenapa, sih?

A : Serangggggg!!!!! 

PD : HORAS!!!!!
Dengan dikomando oleh Aoi, mereka semua mengejar-ngejar Author P.

P : Waaaaa!*lari-lari. Kalau aku dibonyokin sama kalian, ntar siapa yang ngelanjutin segment Author P, coba?

PD : bodo amat! Pokoknya serang!!!!!

Yah, begitulah kekacauan di kehidupan nyata author P. semoga author lainnya masih waras. Dengan ini, dendam kesumat berakhir.
***

DAFTAR TANGGA LAGU DI OUTBOX tertinggi periode September-Oktober minggu pertama.

1.  Noah – Eikeu Separuh

2.  Big Dor – Pantastik Beibih

3.  SBY – Gangnam Style 

4.  Big Dayoyet – Lop Song

5.  Syahroni – Cecuatu

6.  Syahrini ft. Mpok Nori – Ketika Tomcat Sedang Sakit Gigi

7.  D’Passiv – Komensalisme

8.  Super Jengkol – MR. Rempong

9.  Ritsu ft. Seungri Bigbang – Kena Tilang

10. Ritsu and Woohyun Infinite – Kentangku gosong seperti pantat panci

NEWS UPDATE 

*     Sesuatu banget bagian tiga sedang in progress…. Berita selengkapnya….

*   Ritsu dan G Dragon berencana membuat Mini album bersama dengan judul ‘Indonesia Raya’. Berita selengkapnya…..

*      Dikabarkan bahwa salah satu author di We Are masuk puskesmas dikarenakan banyaknya kontroversi para pembacanya. Berita selengkapnya silahkan lihat di wartel RT sebelah.

*      Warung pak RT sebelah terbakar akibat arus pendek. Berita selengkapnya…

*      Touko dicekal oleh fans-fans waria-nya. Berita selengkapnya…

*      Kelas 9-10 mulai pemantapan setiap hari Kamis dan Sabtu. Berita selengkapnya…

*      Download lagu dan video gratis, hanya di www.outboxweare.com (awas! web palsu, loh )

SIDE STORY END

WOY! KELUAR LUH! ( Sesuatu banget bagian tiga [part 1])


Author P yang Pantastik Beibih banget kembali Woy!
Author P beraksi lagi, euy!

Semoga di bagian Author P kali ini, ceritanya jadi lebih serius. Amiiiinn…..

WOY! KELUAR LUH! ( Sesuatu banget bagian tiga [part 1])

TOUKO POV

Sumpah, sibuk banget ane hari ini mindahin setumpuk ikan sarden yang ngejajar rapih masuk ke kalengnya. Nggak tahu apa, ane lagi kesel tingkat dewa? Dasar gara-gara si bapak alay titisan Syahrini itu, ane gak bisa bersayang-sayang ria sama cewek ane. *Author: bentar, kok ngomongnya jadi ane ane begitu? Touko: o, iya, Sorry. Lagi kena virus arab bagian pinggiran.

Flash back
“Woy, liat tuh! Pak Dayoyet nyanyi lagu sesuatunya Syahrini!”teriak Sakurai.

“Mana? Mana?”sekarang si Minato (Fadhila) ikut nimbrung sama rombongan ikan asin yang sedari tadi ngintipin ruang guru yang udah sepi. Yaiyalah sepi, orang sekarang udah jam 6 sore! 

“Ko, kamu gak mau ikut liat?”tanya Yuto yang duduk di sampingku.

“Kagak. Udah bosen gua liat penampakan kayak gitu”jawabku datar.

“Iya, sih. Lagian udah sore gini ngapain kita di sini sore-sore begini?”tanyanya lagi. Kali ini Yuto mengeluarkan Minyak kayu putih caplang. Kayaknya tuh bocah masuk angin.

“Mau ngambil kunci jawaban buat ulangan sejarah besok”

“Kenapa kita gak kabur kayak biasa aja?”aduh, ni anak wartawan bukan, sih? Dari tadi nanya mulu.

“Gak napsu”jawabku singkat. Segera aku meninggalkan Yuto sendiri di dalam kelas.

Asli, aku masih galau gara-gara cewekku masih marah. Arrrrghhh! Aku mengacak-ngacak rambutku seraya menyusuri koridor sekolah. 

Belah duren di pagi hari..
Makin asyik bareng kekasih…

Suara ringtone hp-ku bunyi. Pacar, pacarku nelepon. Ada apa, nih? aku takut dia malah ngambek-ngambek gak jelas di telepon. Tapi aku udah kangen banget sama suara unyu-unyu-nya. 

“Halo?”gue ngangkat telepon.

“Yang, maaf, ya… waktu itu aku emosi sesaat. Mau gak, kita ketemuan? Aku kangen sama kamu…”terdengar suara manjanya dari seberang telepon.

“MAU! Mau banget! Kalau gitu aku pulang sekarang”aku seneng banget ngedengernya. Seakan-akan aku terbang melayang bebas di udara #author : awas nabrak genteng. Dengan wajah yang berseri-seri, aku kembali ke kelas untuk mengambil tas. Tapi…. Langkahku terhenti di pintu.

“Yo.. 4n@k-4n@k, K@li@n k3n4p4 P@d4 t3p@r b3gini?(Yo anak-anak, kenapa kalian pada tepar begini? #sorry, author bukan anak alay, jadi gak bisa nulis alay)”walah, si bapak alay ada di kelas…. Kali ini, dia pake jambul Syahrini, baju Jokowi, kacamata Ian kasela, sama celana yang diperosot-perosotin, padahal perutnya muncul keluar. Gawat kalau aku masuk kelas juga, bisa-bisa aku jadi korban ke-alayan juga. 

Perlahan aku meninggalkan kelas, berjalan mundur. Siapa kuat menghadapi si bapak alay kalau udah ngebacot panjang lebar. Mana bahasanya alay banget, gak ngerti!
Bruak! Aaaaw!

“Woy! Liat-liat dong kalau jalan! Kepala indahku sakit nih!”aku berteriak sambil membalikan badan ke arah seseorang yang menabrakku.

“Ada juga situ yang jalan pake mata, jalan tuh, maju, bukan mundur! Aku kan habis dari wc, terus mau ke kelas buat ngambil tas, soalnya yang lain udah nungguin. Yang nungguin tuh anak-anak Jebew, kalau gak cepet-cepet, bisa…bisa..”cepet-cepet aku membungkam mulut anak perempuan yang ternyata adalah Suki sebelum ia menyelesaikan bacotannya.

“Ah, iya, aku jalan mundur gara-gara ada si bapak alay, di kelas… beberapa anak yang ada di sana sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Cepat kita pergi….”aku melepaskan tanganku. Wajahnya stress gak jelas. Terus ngangguk-ngangguk kayak ayam mabok.

Sayangnya, si bapak alay sadar kita ada di depan kelas. Dia datang menghampiri aku dan Suki. Beberapa anak yang ada di koridor langsung panic. Ada yang nyium kaos kakinya sendiri sampai pingsan, ada yang ngejedotin kepala ke tembok terus gantung diri, bahkan si Suki langsung loncat ke jendela untuk bunuh diri. Pas banget ini kan lantai 5 #plak!

Alhasil tinggal aku sendiri yang masih hidup, selamat sentosa, sehat walafiat. Alhamdulillah ya, sesuatu banget gitu. Si Bapak alay, datang menghampiriku. Dia ngomong sesuatu tapi aku gak ngerti soalnya bahasanya alay. Yang jelas, terakhirnya tuh si bapak bilang “beresin kelasnya”. Sompret banget tuh, si bapak alay.
Flash back end.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam. Aku masih harus membereskan sarden-sarden ini, eh, maksudku, teman-temanku yang sudah tak bernyawa ini, karena stress ngedengerin si bapa alay bicara. hehe… bercanda deng. Mereka masih hidup. Selesai membawa mereka ke ruang UKS atau Unit Kurang Susu, aku kembali ke kelas meninggalkan mereka berjibun di sana. Aku mengambil tasku dan segera menyusuri lorong sekolah. hiii…. Serem. Takutnya aku ngeliat semacam Syahrini atau syahroni gentayangan. Hiii… sekali lagi aku bergidik. 

Tuk..tuk..tuk…

Seperti ada seseorang sedang mengikutiku. Kucoba memberanikan diri melihat ke belakang, namun apa yang terjadi? Tidak ada apa-apa. aku kembali menyusuri lorong. Perasaanku campur aduk. Mulai takut-takut gimana… gituh. 

“AAAAAAAAA”
Eh, apa itu? ada seseorang berteriak. Aduh, ada apa sih dengan sekolah ini?

Tuk…tuk…tuk…

Hii….suara itu terdengar lagi. Tiba-tiba sebua tangan yang dibasahi oleh darah hinggap di pundakku.
“Touko…..”lirih sesuatu dari belakang, yang aku yakin itu pasti Syahrini atau Syahroni.

“Waaaa…..! jangan bunuh aku!”aku segera berlari dengan kencang. Pokoknya lebih cepat dari flash. Aku gak mau ngambil resiko untuk kedua kalinya nengok ke belakang. Bisa-bisa langsung dibunuh daku.

“Tuooolong…..!”

TOUKO POV END

***
 
Tuk….tuk..tuk…

“Apa itu?”tanya Ritsu pada dirinya sendiri. Ia sedang menyusuri lorong lantai dua mencari yang lainnya. Ia celingak-celinguk. “Oh, kentongan sekolah bunyi kena angin, toh. Kirain ada siswanti.

“Apa-apaan ini? Mana yang lainnya? Tadi katanya mau liat pak Dayoyet konser”gumannya lagi dengan sedikit kesal. Ia memainkan pulpen yang sedari tadi dipegangnya. Ia mencari-cari kemana anak-anak 9-10 yang lainnya.

Perlahan tapi pasti, Ritsu berjalan menuju arah ruang guru. Tiba-tiba jari kelingking kakinya menabrak rak yang ada di depannya. 

“AAAAAAAAA!”ia berteriak sekencang-kencangnya menahan sakit yang tak tertahankan. Dengan cepat ia mengangkat kaki kirinya sambil melompat-lompat. Tanpa ia sadari ada tangga lipat di belakangnya dan..
Brassshh…. Krumpyang! Brakkkk!

Seketika tangga yang ia tabrak jatuh, dan kaleng cat yang ada di atasnya jatuh tepat di kepalanya. Cat berwarna merah tersebut membasahi sekujur tubuh Ritsu.

‘Ah, sial! Dua kesialan dalam satu tembakan! Bagaimana ini? Bajuku kotor semua!’desahnya dalam hati. Ia terduduk lemas memegangi jari kelingkingnya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya hingga ia melihat Touko berjalan di depannya. Sepertinya sang KM tidak melihatnya. Ritsu memutuskan untuk menghampirinya. Ia memegang pundak Touko

“Touko…..”lirihnya pelan. Wajah Touko berubah pucat seketika. Seperti pakai soklin pemutih.

“Waaaa…..! jangan bunuh aku!”kali ini Touko berteriak dan berlari sekencang-kencangnya.

“Tuooolong…..!”teriaknya lagi. Dalam sekejap Touko sudah tak terlihat lagi oleh Ritsu.

“Apaan, sih? Kamseupay banget dia”ucap Ritsu bingung.
***

KUK POV

Aku hendak menikmati nyanyian pa Dayoyet di ruang guru tadi. Tapi aku mengurungkan niatku karena Kazu mengajakku untuk menemaninya berduaan saja. Wow! Tentu saja aku nggak akan nolak. Kekasih yang begitu kucintai tak mungkin kubiarkan sendiri. Hehehe….

“Beib, kita ke kelas 9-2, yuk”Kazu menggoyang-goyangkan tanganku dengan manja.

“Eh? Mau ngapain? Di sana,kan gelap. Aku takut di sana ada… ada siswanti”jawabku pelan seraya memeluknya. Dekapannya sungguh hangat. Ia membalas pelukanku. Sungguh bahagia rasanya berada di dekatnya. #Kuk:Stop! Stop! Bentar, thor, lu kok bikin peran ane jijay gini, sih? Pake sama si Kazu segala!
Author: yang nulis siapa? Yang bikin siapa? Yang jadi sutradara siapa? Ane semua, kan? Udah lanjut sana!
 Kuk: gak ah, kalau gak ada cewek cantik benerannya. Kan bosen kalau gak ada yang bling-bling..
Author: iya nanti aku tambahin…. Udah sana balik ke cerita!
Kuk: hore…..

Balik ke cerita.
Sedikit lama aku terdiam dalam dekapan Kazu. Rasanya tak ingin melepaskannya. Tapi aku yakin pembaca pasti jijay ngeliatnya. Jadi aku ngelepasin tuh pelukan yang tadi. Mengingat kelakuan yayang unyu-unyu inthehoy-ku itu beberapa hari yang lalu, aku jadi gak semangat lagi melanjutkan pelukannya. 

“Gak usah takut beib, kan ada aku. Suami yang setia menemanimu… aku pingin berduaan denganmu, nih. ayolah, please….”wajahnya memelas kayak gembel pasar baru. Aku gak tega ngelihatnya. Akhirnya aku mengangguk dan mengikutinya.

Sebenarnya aku masih sakit hati, tuh gara-gara beberapa hari yang lalu, Kazu ngasih jepit cantik sama Ren. Apaan, sih, kan Cuma aku milik Kazu seorang. Aku menghela napas seraya mengikuti Kazu ke kelas 9-2. Tunggu, apa yang akan kita lakukan di kelas segelap itu? apa jangan-jangan dia mau…..

“Stop! Mau ngapain kita ke sana?!”dengan cepat aku menghentikan langkahku. Takut terjadi sesuatu.

“Udah, aku gak mau ngapa-ngapain kamu, kok. Aku Cuma mau ngasih kejutan..”jawabnya sambil tersenyum. Apaan, sih? Kok rasanya aku jijay banget sama senyumannya itu. Hus! Gak boleh gitu, dia masih yayangku. Aku tersenyum tipis.

Sesampainya di kelas 9-2, Kazu menyalakan lampu. Seketika lampu-lampu menyala. Aku sungguh tidak menyangka, niatnya kuat banget buat bikin kejutan. Ada banyak bunga mawar bertaburan di lantai. Juga banyak balon-balon bertuliskan happy birthday. Hey, siapa yang ulang tahun? Aku gak ultah, tuh.

“Si..siapa yang ulang tahun?”tanyaku pelan. Kazu asyik dengan beberapa mainan kertasnya.

“Bagaimana menurutmu? Ini semua kupersembahkan untuk Ren besok”Apa?! jadi dia selingkuh itu bener? Gak nyangka deh. Seharusnya aku sakit hati, atau dadaku terasa sesak. Tapi ini tidak. Aku malah merasa lega. Seperti ada sesuatu yang lepas dari daftar bebanku. 

“Hey, kenapa melamun?”Kazu mengagetkanku.

“Mmmm…tidak. Ini semua bagus. Kurasa Ren akan menyukainya. Oh, iya, aku akan ke asrama duluan. Ada urusan yang harus kuselesaikan”aku membalikan tubuhku meninggalkannya di kelas tersebut. Inikah artinya perpisahan?

“Kuk! Tunggu!”Kazu mengejarku. “Apa kau marah? Kau marah jika aku member kejutan ini pada Ren?”tanyanya sambil terengah-engah. Aku diam sebentar.

“Kau menyukainya?”tanyaku. “Benar kau menyukainya? Kalau kau berkata jujur, aku akan memaafkanmu”lanjutku. Kazu sepertinya tercengang mendengar pertanyaanku. Ia merunduk dan mengangguk dengan perlahan.

“Baiklah… lo..gue…sekarang end. Kalian bisa bersenang-senang bersama. Aku gak akan marah, kok. Lebih baik seperti ini”Kazu yang mendengarnya langsung menatapku. Wajahnya terlihat berseri-seri. Dilihat dari wajahnya, sudah lama sepertinya ia ingin berpisah denganku. Mungkin ia sulit mengatakannya karena aku selalu menyayanginya. Tapi entah mengapa, sekarang aku malah ingin berpisah dengannya. Sudahlah. Kazu berterima kasih padaku dan pergi entah kemana.

Aku memutuskan untuk kembali ke asrama 9-10. Sebelum sampai di sana, aku memutuskan untuk pergi ke ruang guru untuk mengambil buku peer-ku yang tertinggal.

Kriiieeettt….

Kubuka pintu ruang guru dengan perlahan. Kulihat ada Minato dan Sakurai yang sedang duduk di lantai. Sepertinya mereka terlihat lelah.

“Sedang apa kalian di sini?”tanyaku sambil mengambil buku peer-ku.

“Abis liat konser Syahrini”jawab Minato singkat. 

“Yang bener?”tanyaku meyakinkan.

“Suer deh, kagak bohong kita. Untung tuh Syahrini udah minggat, kalau enggak, kita bisa mati cekakakan”sambung Sakurai. Aku tersenyum lesu menggelengkan kepala.

“Ngomong-ngomong, tadi kita gak sengaja ngederin kalian bicara, kami turut berduka cita…”Minato masih terduduk di lantai. Woy! Emangnya keluarga gue ada yang mati?!

“Gak papa. Aku mau jadi lelaki sejati. Jadi orang waras yang nggak yaoi lagi. Seperti yang dibilang A’Agym, sebagai manusia, kita telah diciptakan berpasang-pasangan dengan lawan jenis, bukan dengan sesame jenis, karena itu perbuatan dosa”jelasku. Halah, aku sok ustad banget. Tapi, Alhamdulillah, ya, subhanallah, gitu, aku udah tobat.

Blatzzz….!

Tiba-tiba lampu mati. Keadaan ruang guru benar-benar gelap walaupun pintu masih terbuka karena sudah malam.

“Hey, kenapa nih?”terdengar suara Sakurai.

“Kyaaaaaa! Aku takut! Ini kan udah malem, gimana kalau ada sesuatu?! Aku kan masih cantik, aku gak mau mati muda!”nah, toh, si Minato teriak-teriak gak jelas. 

“Woy, bisa tenang sedikit, gak? Aw!”aku bermaksud menghampiri mereka, namun gak bisa soalnya aku udah nabrak tembok 7 kali, yang membuat kepalaku benjol, dan gak kuat buat jalan lagi.

Blaaarrr! 

Suara petir menggelegar, hujan mulai membasahi bumi dengan sangat deras. Semakin membuat suasana mencekam. 

Kriieeeett….. Braak!

Terdengar seseorang menutup pintu. Aku menyalakan HP-ku yang udah kena virus trio macan, jadi kalau buka menunya, langsung ada gambar iwak peyek. Makanya, saya sarankan jangan beli HP Mitho yang iklannya Dedy Corbuser, bisa-bisa HPnya kena virus-virus lainnya. Ku arahkan sinar dari HP Mitho kesayanganku, pada pintu. betapa terkejutnya aku begitu melihat ada sesosok mahluk yang berdiri mematung di sana. Dengan cepat mahluk itu menghampiriku dan mencekik leherku.

“Tidak! Tolong….!”jeritku.

KUK POV END

***

Kuk : Thor, mana, yang bling-blingnya?

Author : Oh, iya, sampai lupa. Tuuh kamu masuk ke ruang itu, terus belok kiri. Di sana ada cewek cantik lagi nungguin kamu.
Dengan cepat Kuk pergi ke ruangan yang dimaksud Author.

Kuk : Hallo… everybody, I’m coming, girl!

Tisun : Hallo, abang cakep…. 

Kuk :What! Apaan, nih? bukannya bling-bling, tapi malah banci muka tingkat baskom! Thorr!!! Lo nipu, gue, ya?! *nyari-nyari author yang udah kabur dari tadi.

Aoi: Hahahaha…. Ada juga korban selain aku! Hahahahaha!

Tisun : eh, yang waktu itu, ya? sama eike aja, yuk! Kamu kan separuh jiwanya eikeu! *dengan gaya menggoda.

Aoi :Waaaaa! Sial! Ane lagi!

Author : Ahahahahaha! Bagus!

Aoi dan Kuk : Woy sialan, luh thor! Awas lu nanti! * ngejar author sambil bawa-bawa golok.

Author : jahat! Sadis amat! Kaburrr!

Ren : WOY GANDENG! Ulangan ane jadi jelek, nih, gara-gara kalian!

Beibeh : Tenang, ada gue… siap?

Ren : Waaa…. Helep me! Ya allah, apa dosaku hingga mengalami sial yang berturut-turut!

Hehehe…. Aneh, ya? GJ, ya? gak seru, ya? ok, silahkan kritik dan sarannya di Ketik REG spasi kritik atau saran, kirim ke warung tegal RT sebelah. Sorry, bener2 sorry kalau ceritanya dodol banget. Karena authornya juga dodol.. soalnya Author adalah biang Dodol! Jadi yang baca ceritanya ada kemungkinan kena penyakit dodol. Karena itu, setelah membaca cerita ini, periksalah diri anda ke Rumah sakit Chocodot yang ada di jalan adukerbau, no.15 Garut. Hehehe……

to be continued to Side Story and Crazy boys and girl with tomcat soul ( sesuatu banget bagian 3 [part2]  ) 
masih segment author P, looh.