Author
P yang Pantastik Beibih banget kembali Woy!
Author
P beraksi lagi, euy!
Semoga
di bagian Author P kali ini, ceritanya jadi lebih serius. Amiiiinn…..
WOY!
KELUAR LUH! ( Sesuatu banget bagian tiga [part 1])
TOUKO POV
Sumpah, sibuk banget
ane hari ini mindahin setumpuk ikan sarden yang ngejajar rapih masuk ke
kalengnya. Nggak tahu apa, ane lagi kesel tingkat dewa? Dasar gara-gara si
bapak alay titisan Syahrini itu, ane gak bisa bersayang-sayang ria sama cewek
ane. *Author: bentar, kok ngomongnya jadi ane ane begitu? Touko: o, iya, Sorry.
Lagi kena virus arab bagian pinggiran.
Flash back
“Woy, liat tuh! Pak
Dayoyet nyanyi lagu sesuatunya Syahrini!”teriak Sakurai.
“Mana? Mana?”sekarang
si Minato (Fadhila) ikut nimbrung sama rombongan ikan asin yang sedari tadi
ngintipin ruang guru yang udah sepi. Yaiyalah sepi, orang sekarang udah jam 6
sore!
“Ko, kamu gak mau ikut
liat?”tanya Yuto yang duduk di sampingku.
“Kagak. Udah bosen gua
liat penampakan kayak gitu”jawabku datar.
“Iya, sih. Lagian udah
sore gini ngapain kita di sini sore-sore begini?”tanyanya lagi. Kali ini Yuto
mengeluarkan Minyak kayu putih caplang. Kayaknya tuh bocah masuk angin.
“Mau ngambil kunci
jawaban buat ulangan sejarah besok”
“Kenapa kita gak kabur
kayak biasa aja?”aduh, ni anak wartawan bukan, sih? Dari tadi nanya mulu.
“Gak napsu”jawabku
singkat. Segera aku meninggalkan Yuto sendiri di dalam kelas.
Asli, aku masih galau
gara-gara cewekku masih marah. Arrrrghhh! Aku mengacak-ngacak rambutku seraya
menyusuri koridor sekolah.
Belah
duren di pagi hari..
Makin
asyik bareng kekasih…
Suara ringtone hp-ku
bunyi. Pacar, pacarku nelepon. Ada apa, nih? aku takut dia malah
ngambek-ngambek gak jelas di telepon. Tapi aku udah kangen banget sama suara
unyu-unyu-nya.
“Halo?”gue ngangkat
telepon.
“Yang, maaf, ya… waktu
itu aku emosi sesaat. Mau gak, kita ketemuan? Aku kangen sama kamu…”terdengar
suara manjanya dari seberang telepon.
“MAU! Mau banget! Kalau
gitu aku pulang sekarang”aku seneng banget ngedengernya. Seakan-akan aku
terbang melayang bebas di udara #author : awas nabrak genteng. Dengan wajah
yang berseri-seri, aku kembali ke kelas untuk mengambil tas. Tapi…. Langkahku
terhenti di pintu.
“Yo.. 4n@k-4n@k, K@li@n
k3n4p4 P@d4 t3p@r b3gini?(Yo anak-anak, kenapa kalian pada tepar begini?
#sorry, author bukan anak alay, jadi gak bisa nulis alay)”walah, si bapak alay
ada di kelas…. Kali ini, dia pake jambul Syahrini, baju Jokowi, kacamata Ian
kasela, sama celana yang diperosot-perosotin, padahal perutnya muncul keluar.
Gawat kalau aku masuk kelas juga, bisa-bisa aku jadi korban ke-alayan juga.
Perlahan aku
meninggalkan kelas, berjalan mundur. Siapa kuat menghadapi si bapak alay kalau
udah ngebacot panjang lebar. Mana bahasanya alay banget, gak ngerti!
Bruak! Aaaaw!
“Woy! Liat-liat dong
kalau jalan! Kepala indahku sakit nih!”aku berteriak sambil membalikan badan ke
arah seseorang yang menabrakku.
“Ada juga situ yang
jalan pake mata, jalan tuh, maju, bukan mundur! Aku kan habis dari wc, terus
mau ke kelas buat ngambil tas, soalnya yang lain udah nungguin. Yang nungguin
tuh anak-anak Jebew, kalau gak cepet-cepet, bisa…bisa..”cepet-cepet aku
membungkam mulut anak perempuan yang ternyata adalah Suki sebelum ia
menyelesaikan bacotannya.
“Ah, iya, aku jalan
mundur gara-gara ada si bapak alay, di kelas… beberapa anak yang ada di sana
sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Cepat kita pergi….”aku melepaskan tanganku.
Wajahnya stress gak jelas. Terus ngangguk-ngangguk kayak ayam mabok.
Sayangnya, si bapak
alay sadar kita ada di depan kelas. Dia datang menghampiri aku dan Suki.
Beberapa anak yang ada di koridor langsung panic. Ada yang nyium kaos kakinya
sendiri sampai pingsan, ada yang ngejedotin kepala ke tembok terus gantung
diri, bahkan si Suki langsung loncat ke jendela untuk bunuh diri. Pas banget
ini kan lantai 5 #plak!
Alhasil tinggal aku
sendiri yang masih hidup, selamat sentosa, sehat walafiat. Alhamdulillah ya,
sesuatu banget gitu. Si Bapak alay, datang menghampiriku. Dia ngomong sesuatu tapi
aku gak ngerti soalnya bahasanya alay. Yang jelas, terakhirnya tuh si bapak
bilang “beresin kelasnya”. Sompret banget tuh, si bapak alay.
Flash back end.
Jam sudah menunjukan
pukul tujuh malam. Aku masih harus membereskan sarden-sarden ini, eh, maksudku,
teman-temanku yang sudah tak bernyawa ini, karena stress ngedengerin si bapa
alay bicara. hehe… bercanda deng. Mereka masih hidup. Selesai membawa mereka ke
ruang UKS atau Unit Kurang Susu, aku kembali ke kelas meninggalkan mereka
berjibun di sana. Aku mengambil tasku dan segera menyusuri lorong sekolah.
hiii…. Serem. Takutnya aku ngeliat semacam Syahrini atau syahroni gentayangan.
Hiii… sekali lagi aku bergidik.
Tuk..tuk..tuk…
Seperti ada seseorang
sedang mengikutiku. Kucoba memberanikan diri melihat ke belakang, namun apa
yang terjadi? Tidak ada apa-apa. aku kembali menyusuri lorong. Perasaanku
campur aduk. Mulai takut-takut gimana… gituh.
“AAAAAAAAA”
Eh, apa itu? ada
seseorang berteriak. Aduh, ada apa sih dengan sekolah ini?
Tuk…tuk…tuk…
Hii….suara itu
terdengar lagi. Tiba-tiba sebua tangan yang dibasahi oleh darah hinggap di
pundakku.
“Touko…..”lirih sesuatu
dari belakang, yang aku yakin itu pasti Syahrini atau Syahroni.
“Waaaa…..! jangan bunuh
aku!”aku segera berlari dengan kencang. Pokoknya lebih cepat dari flash. Aku
gak mau ngambil resiko untuk kedua kalinya nengok ke belakang. Bisa-bisa
langsung dibunuh daku.
“Tuooolong…..!”
TOUKO POV END
***
Tuk….tuk..tuk…
“Apa itu?”tanya Ritsu
pada dirinya sendiri. Ia sedang menyusuri lorong lantai dua mencari yang
lainnya. Ia celingak-celinguk. “Oh, kentongan sekolah bunyi kena angin, toh.
Kirain ada siswanti.
“Apa-apaan ini? Mana
yang lainnya? Tadi katanya mau liat pak Dayoyet konser”gumannya lagi dengan
sedikit kesal. Ia memainkan pulpen yang sedari tadi dipegangnya. Ia
mencari-cari kemana anak-anak 9-10 yang lainnya.
Perlahan tapi pasti,
Ritsu berjalan menuju arah ruang guru. Tiba-tiba jari kelingking kakinya
menabrak rak yang ada di depannya.
“AAAAAAAAA!”ia
berteriak sekencang-kencangnya menahan sakit yang tak tertahankan. Dengan cepat
ia mengangkat kaki kirinya sambil melompat-lompat. Tanpa ia sadari ada tangga
lipat di belakangnya dan..
Brassshh…. Krumpyang!
Brakkkk!
Seketika tangga yang ia
tabrak jatuh, dan kaleng cat yang ada di atasnya jatuh tepat di kepalanya. Cat
berwarna merah tersebut membasahi sekujur tubuh Ritsu.
‘Ah, sial! Dua kesialan
dalam satu tembakan! Bagaimana ini? Bajuku kotor semua!’desahnya dalam hati. Ia
terduduk lemas memegangi jari kelingkingnya. Ia tidak tahu apa yang harus
dilakukannya hingga ia melihat Touko berjalan di depannya. Sepertinya sang KM
tidak melihatnya. Ritsu memutuskan untuk menghampirinya. Ia memegang pundak
Touko
“Touko…..”lirihnya pelan. Wajah Touko berubah pucat
seketika. Seperti pakai soklin pemutih.
“Waaaa…..! jangan bunuh aku!”kali ini Touko
berteriak dan berlari sekencang-kencangnya.
“Tuooolong…..!”teriaknya
lagi. Dalam sekejap Touko sudah tak terlihat lagi oleh Ritsu.
“Apaan, sih? Kamseupay
banget dia”ucap Ritsu bingung.
***
KUK POV
Aku hendak menikmati
nyanyian pa Dayoyet di ruang guru tadi. Tapi aku mengurungkan niatku karena
Kazu mengajakku untuk menemaninya berduaan saja. Wow! Tentu saja aku nggak akan
nolak. Kekasih yang begitu kucintai tak mungkin kubiarkan sendiri. Hehehe….
“Beib, kita ke kelas
9-2, yuk”Kazu menggoyang-goyangkan tanganku dengan manja.
“Eh? Mau ngapain? Di
sana,kan gelap. Aku takut di sana ada… ada siswanti”jawabku pelan seraya
memeluknya. Dekapannya sungguh hangat. Ia membalas pelukanku. Sungguh bahagia
rasanya berada di dekatnya. #Kuk:Stop! Stop! Bentar, thor, lu kok bikin peran
ane jijay gini, sih? Pake sama si Kazu segala!
Author: yang nulis
siapa? Yang bikin siapa? Yang jadi sutradara siapa? Ane semua, kan? Udah lanjut
sana!
Kuk: gak ah, kalau gak ada cewek cantik
benerannya. Kan bosen kalau gak ada yang bling-bling..
Author: iya nanti aku
tambahin…. Udah sana balik ke cerita!
Kuk: hore…..
Balik ke cerita.
Sedikit lama aku
terdiam dalam dekapan Kazu. Rasanya tak ingin melepaskannya. Tapi aku yakin
pembaca pasti jijay ngeliatnya. Jadi aku ngelepasin tuh pelukan yang tadi.
Mengingat kelakuan yayang unyu-unyu inthehoy-ku itu beberapa hari yang lalu,
aku jadi gak semangat lagi melanjutkan pelukannya.
“Gak usah takut beib,
kan ada aku. Suami yang setia menemanimu… aku pingin berduaan denganmu, nih.
ayolah, please….”wajahnya memelas kayak gembel pasar baru. Aku gak tega
ngelihatnya. Akhirnya aku mengangguk dan mengikutinya.
Sebenarnya aku masih
sakit hati, tuh gara-gara beberapa hari yang lalu, Kazu ngasih jepit cantik
sama Ren. Apaan, sih, kan Cuma aku milik Kazu seorang. Aku menghela napas
seraya mengikuti Kazu ke kelas 9-2. Tunggu, apa yang akan kita lakukan di kelas
segelap itu? apa jangan-jangan dia mau…..
“Stop! Mau ngapain kita
ke sana?!”dengan cepat aku menghentikan langkahku. Takut terjadi sesuatu.
“Udah, aku gak mau
ngapa-ngapain kamu, kok. Aku Cuma mau ngasih kejutan..”jawabnya sambil
tersenyum. Apaan, sih? Kok rasanya aku jijay banget sama senyumannya itu. Hus!
Gak boleh gitu, dia masih yayangku. Aku tersenyum tipis.
Sesampainya di kelas
9-2, Kazu menyalakan lampu. Seketika lampu-lampu menyala. Aku sungguh tidak
menyangka, niatnya kuat banget buat bikin kejutan. Ada banyak bunga mawar
bertaburan di lantai. Juga banyak balon-balon bertuliskan happy birthday. Hey,
siapa yang ulang tahun? Aku gak ultah, tuh.
“Si..siapa yang ulang
tahun?”tanyaku pelan. Kazu asyik dengan beberapa mainan kertasnya.
“Bagaimana menurutmu?
Ini semua kupersembahkan untuk Ren besok”Apa?! jadi dia selingkuh itu bener?
Gak nyangka deh. Seharusnya aku sakit hati, atau dadaku terasa sesak. Tapi ini
tidak. Aku malah merasa lega. Seperti ada sesuatu yang lepas dari daftar
bebanku.
“Hey, kenapa
melamun?”Kazu mengagetkanku.
“Mmmm…tidak. Ini semua
bagus. Kurasa Ren akan menyukainya. Oh, iya, aku akan ke asrama duluan. Ada urusan
yang harus kuselesaikan”aku membalikan tubuhku meninggalkannya di kelas
tersebut. Inikah artinya perpisahan?
“Kuk! Tunggu!”Kazu
mengejarku. “Apa kau marah? Kau marah jika aku member kejutan ini pada
Ren?”tanyanya sambil terengah-engah. Aku diam sebentar.
“Kau
menyukainya?”tanyaku. “Benar kau menyukainya? Kalau kau berkata jujur, aku akan
memaafkanmu”lanjutku. Kazu sepertinya tercengang mendengar pertanyaanku. Ia
merunduk dan mengangguk dengan perlahan.
“Baiklah…
lo..gue…sekarang end. Kalian bisa bersenang-senang bersama. Aku gak akan marah,
kok. Lebih baik seperti ini”Kazu yang mendengarnya langsung menatapku. Wajahnya
terlihat berseri-seri. Dilihat dari wajahnya, sudah lama sepertinya ia ingin
berpisah denganku. Mungkin ia sulit mengatakannya karena aku selalu
menyayanginya. Tapi entah mengapa, sekarang aku malah ingin berpisah dengannya.
Sudahlah. Kazu berterima kasih padaku dan pergi entah kemana.
Aku memutuskan untuk
kembali ke asrama 9-10. Sebelum sampai di sana, aku memutuskan untuk pergi ke
ruang guru untuk mengambil buku peer-ku yang tertinggal.
Kriiieeettt….
Kubuka pintu ruang guru
dengan perlahan. Kulihat ada Minato dan Sakurai yang sedang duduk di lantai.
Sepertinya mereka terlihat lelah.
“Sedang apa kalian di
sini?”tanyaku sambil mengambil buku peer-ku.
“Abis liat konser
Syahrini”jawab Minato singkat.
“Yang bener?”tanyaku
meyakinkan.
“Suer deh, kagak bohong
kita. Untung tuh Syahrini udah minggat, kalau enggak, kita bisa mati
cekakakan”sambung Sakurai. Aku tersenyum lesu menggelengkan kepala.
“Ngomong-ngomong, tadi
kita gak sengaja ngederin kalian bicara, kami turut berduka cita…”Minato masih
terduduk di lantai. Woy! Emangnya keluarga gue ada yang mati?!
“Gak papa. Aku mau jadi
lelaki sejati. Jadi orang waras yang nggak yaoi lagi. Seperti yang dibilang
A’Agym, sebagai manusia, kita telah diciptakan berpasang-pasangan dengan lawan
jenis, bukan dengan sesame jenis, karena itu perbuatan dosa”jelasku. Halah, aku
sok ustad banget. Tapi, Alhamdulillah, ya, subhanallah, gitu, aku udah tobat.
Blatzzz….!
Tiba-tiba lampu mati.
Keadaan ruang guru benar-benar gelap walaupun pintu masih terbuka karena sudah
malam.
“Hey, kenapa
nih?”terdengar suara Sakurai.
“Kyaaaaaa! Aku takut!
Ini kan udah malem, gimana kalau ada sesuatu?! Aku kan masih cantik, aku gak
mau mati muda!”nah, toh, si Minato teriak-teriak gak jelas.
“Woy, bisa tenang
sedikit, gak? Aw!”aku bermaksud menghampiri mereka, namun gak bisa soalnya aku
udah nabrak tembok 7 kali, yang membuat kepalaku benjol, dan gak kuat buat
jalan lagi.
Blaaarrr!
Suara petir
menggelegar, hujan mulai membasahi bumi dengan sangat deras. Semakin membuat
suasana mencekam.
Kriieeeett….. Braak!
Terdengar seseorang
menutup pintu. Aku menyalakan HP-ku yang udah kena virus trio macan, jadi kalau
buka menunya, langsung ada gambar iwak peyek. Makanya, saya sarankan jangan
beli HP Mitho yang iklannya Dedy Corbuser, bisa-bisa HPnya kena virus-virus
lainnya. Ku arahkan sinar dari HP Mitho kesayanganku, pada pintu. betapa
terkejutnya aku begitu melihat ada sesosok mahluk yang berdiri mematung di
sana. Dengan cepat mahluk itu menghampiriku dan mencekik leherku.
“Tidak!
Tolong….!”jeritku.
KUK POV END
***
Kuk : Thor, mana, yang
bling-blingnya?
Author : Oh, iya,
sampai lupa. Tuuh kamu masuk ke ruang itu, terus belok kiri. Di sana ada cewek
cantik lagi nungguin kamu.
Dengan cepat Kuk pergi
ke ruangan yang dimaksud Author.
Kuk : Hallo… everybody,
I’m coming, girl!
Tisun : Hallo, abang
cakep….
Kuk :What! Apaan, nih?
bukannya bling-bling, tapi malah banci muka tingkat baskom! Thorr!!! Lo nipu,
gue, ya?! *nyari-nyari author yang udah kabur dari tadi.
Aoi: Hahahaha…. Ada
juga korban selain aku! Hahahahaha!
Tisun : eh, yang waktu itu, ya? sama eike aja, yuk! Kamu kan separuh jiwanya eikeu! *dengan gaya menggoda.
Aoi :Waaaaa! Sial! Ane
lagi!
Author : Ahahahahaha!
Bagus!
Aoi dan Kuk : Woy
sialan, luh thor! Awas lu nanti! * ngejar author sambil bawa-bawa golok.
Author : jahat! Sadis
amat! Kaburrr!
Ren : WOY GANDENG!
Ulangan ane jadi jelek, nih, gara-gara kalian!
Beibeh : Tenang, ada
gue… siap?
Ren : Waaa…. Helep me!
Ya allah, apa dosaku hingga mengalami sial yang berturut-turut!
Hehehe…. Aneh, ya? GJ,
ya? gak seru, ya? ok, silahkan kritik dan sarannya di Ketik REG spasi kritik
atau saran, kirim ke warung tegal RT sebelah. Sorry, bener2 sorry kalau
ceritanya dodol banget. Karena authornya juga dodol.. soalnya Author adalah
biang Dodol! Jadi yang baca ceritanya ada kemungkinan kena penyakit dodol.
Karena itu, setelah membaca cerita ini, periksalah diri anda ke Rumah sakit Chocodot
yang ada di jalan adukerbau, no.15 Garut. Hehehe……
to be continued to Side Story and Crazy boys and girl with tomcat soul ( sesuatu banget bagian 3 [part2] )
masih segment author P, looh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar