REN POV
Aaah…indahnya hidup ini
bila kita menikmatinya dengan santai. Tapi, untuk sekarang tidak, aku dihantui
oleh seabrek kalimat yang membuatku setengah gila.
“Ren,
semangat, ya! Semangat! Semangat!”
“Ayolah,
Ren. Jangan seperti itu terus. Nggak baik loh! Ayo, yang tegap!”
“Mana
semangatnya, Ren? Tunjukkan bahwa kau itu sekuat Agung Hercules!”
Dzig!
“Kau kira aku ini apa
disemangati terus? Aku kan sudah semangka, semangat, Kaka!” ucapku pada diriku
yang ada di depan cermin sambil mengangkat genggaman tanganku.
“Reeeeennn!” panggil
Taiyo.
“Ya, aku sudah selesai,
kok. Sabarlah, Taiyo. Orang sabar, disayang Tuhan, loh!”balasku lalu keluar
dari WC.
“Lama sekali kau, Ren.
Eh, nanti setelah pulang sekolah, main ke rumahku, yuk!” ajak Taiyo.
“Hmm..boleh, aku
sekalian main game terbarumu itu ya!”kataku setuju.
Kata teman-teman,
setelah aku selesai dari WC, aku selalu tersenyum. Entah kesambet, atau memang
aku sudah gila gara-gara kalimat-kalimat yang terngiang-ngiang di otakku.
“Kau mau main ke rumah
Taiyo?” tanya Hana kaget.
“Iya, les kan masih jam
3 nanti. Ini baru jam 12, Hana. Aku takkan lama di rumah Taiyo.”jawabku enteng.
“Tapi, hari ini eg eng
TO! Ah, sudahlah, terserah kau saja.”ucap Hana lalu meninggalkan eg eng Taiyo
di depan gerbang sekolah.
Aku sangat gembira bisa
bermain game terbaru milik Taiyo. Numpang makan, pipis, ngemil, ngopi, bahkan
bobo. Sampai akhirnya, aku terbangun setelah 2 jam tertidur di sofa. Aku melihat
jam tanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.35. Wah, gawat! Aku terlambat
les! Sebaiknya aku berangkat sekarang juga!
Aku berlari tanpa pamit
menuju tempat les. Dapet angkotnya susah, udah gitu pake acara ngetem lagi! Aku
terus menunggu sampai angkot mulai terisi hampir penuh. Buset! Lama sekali aku
menunggu, sekitar 10 menit. Angkot melaju sangat cepat. Sebenarnya aku masih
mengantuk tapi, karena tak kuasa menahan kantuk, akupun melanjutkan tidurku.
Sial! Aku kebablasan
sampai ke sekolah. Wah, ini sudah terlewat jauh! Aku harus naik angkot lagi
menuju tempat les. Untung saja aku cepat dapat angkot dan selamat sampai tempat
les. Kulirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 16.18. Ah, masih ada
waktu. Aku berjalan dengan wajah loyoku memasuki kelas.
“Ren! Darimana saja
kamu? Kenapa baru datang sekarang?” tanya Bu Tori.
“Dari rumah Taiyo,
Bu.”jawabku yang entah kenapa bisa sesantai itu.
“Lalu, kenapa kamu tak
membawa tas? Dimana tasmu?” tanya Bu Tori lagi.
“Oh, tasku di rumah
Taiyo, Bu.”jawabku datar.
Bletak!
Aaaaaww!
Ah, guru macam apa ini?
Berani-beraninya melemparku dengan spidol papan tulis. Dasar ibu tiri, kejam!
“Baiklah, waktu kalian
tinggal 20 menit lagi, coba periksa kembali jawabannya, ya!” ucap Bu Tori
memperingatkan.
Sial, aku baru menyelesaikan
23 soal dari 50 soal!
REN POV END
To be continued to Kidos Agent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar