Selasa, 16 Oktober 2012

First Story Part 2


Author N mulai!!

HANA POV

Heli, guk…guk…guk…
Kemari, guk…guk…guk..
Ayo lari-lari…

Nada dering sms HP-ku berbunyi. Aku segera mengambil HP-nya dari saku dengan mulut penuh dengan batagor. ‘Bruah’ aku memuntahkan batagor yang ada di mulut ku setelah membaca sms dari Ape. Isinya :
‘Hana, tolong! Ritsu kecelakaan, dia ketabrak!’

Aku diam dengan mata melotot memandangi layar HP-ku sampai tak berkedip selama 25 detik lalu membalasnya dengan cepat seperti menggunakan paket kilat.

‘Hah? Kok bisa? Ketabrak apa? sekarang kalian ada dimana?’
Dan Ape membalasnya lagi.

‘Dia ketabrak kuda! Pas banget di mukanya si kuda. Dia kaget terus kejang-kejang. Apa lagi, kudanya. Kudanya histeris banget. Katanya tuh kuda mau dibawa ke dokter hewan setiaistri. Sekarang kita lagi ada di UKS, Unit Sakit Jiwa sekolah. cepat datang!’

Aku membanting bungkusan batagor lalu berlari secepat busway dengan mata menghadap ke depan #lebar, padahal itu batagor buat author aja. Aku nggak liat kanan-kiri, dan terus saja berlari. Tanpa sadar aku menabrak Suki yang sedang membawa 2 mangkok batagor kuah yang penuh dengan hati-hati sampai kuahnya tumpah dan membanjiri tubuhnya. Suki tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia meratapi batagor kuahnya yang sudah jatuh ke tanah dengan rasa menyesal. Aku akan minta maaf padanya lain kali.

“Kasihan..”terdengar suara Ren yang sekarang sudah ada di samping Suki lalu melangkah pergi.
Akhirnya setelah menjelajahi dua samudera dan dua benua, aku sampai di depan pintu. Bersiap menyiapkan mental untuk melihat keadaan Ritsu. Kutarik pintu UKS dengan sekuat tenaga tetapi, tak bisa dibuka. 

“Ada apa dengan pintu ini? Apakah UKS dikunci? Ah, jangan-jangan…”aku berpikir yang enggak-enggak tentang Ritsu dan Ape. 

Aku terus menarik gagang pintu sampai tangan halus nan lembutku memerah. Gawat! Apakah terjadi sesuatu pada Ritsu?! bagaimana kalau terjadi sesuatu? Nanti siapa yang sarap di kelas lagi? Nanti kalau gak ada dia, peer aku gak dibalikin, nanti kalau peer aku gak dibalikin, aku gak bisa ngumpulin peer, kalau gak ngumpulin, aku pasti dihukum, kalau di hukum… eh, kok jadi banyak bacot gini, aku? 

“Halooo!! Apa ada orang di dalam? Ape! Ritsu! Buka pintunya! Sedang apa kalian berdua di dalam dengan keadaan terkunci seperti ini?!” seruku sambil memukul pintu yang tak bisa dibuka. Gila! Aku eg e banget! 

“Kenap…” 

“Kamu ngapain aja sih? Pintu UKS pake dikunci segala! Kamu apain Ritsu yang katanya ketabrak kuda? Kau ini memang…”

“Dikunci? Pintu UKS tak akan pernah dikunci selama jam sekolah dan aku tidak melakukan apapun pada Ritsu. Aku hanya menemaninya sampai kau datang.”

“Kalau tidak dikunci, lalu mengapa aku tak bisa membukanya dari luar? Padahal aku sudah menariknya dengan sekuat tenaga sampai tanganku begini!”

“Ahahaha…. Kau ini ada-ada saja! Kau tak lihat tulisan disini?” ucap Ape sambil menunjuk label dengan tulisan ‘DORONG’.

 “Baiklah, aku akan pergi. Sekarang dia sudah baikan.” Ape melihat jam tangannya. “Ah, tidak! Aku terlambat menghadiri arisan ibu-ibu kantin gara-gara kuda sial yang menabrak Ritsu sama lo yang telat datang. Sampai jumpa!” lalu Ape berlari meninggalkanku.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………!!!!!!!!!!!!! Aku sudah tidak tahan! Kuda! Ooo!! Aku harus keluar dari UKS sekarang! Hah! Pintunya! Kok..ah, aku..dikunci..sendirian! Disini?! Mana Ape? Aaaaahh!! Woooy! Buka pintunya! Aku mau keluar!!!” teriak Ritsu histeris luar biasa. Gak tahu ada apa di dalem pokoknya dia ribut kayak banci dikejar kamtip.
Perlahan aku membuka pintu.

“Ritsu! Sadarlah! Sudah tak ada kuda disini. Kau pasti trauma. Kau jangan histeris seperti ini dong!” aku mencoba menenangkanku yang sedang berlari di tempat.

“Mengapa kau bisa membuka pintunya sedangkan aku tidak?” tanyanya.

“Karena kau mendorongnya. Harusnya kan ditarik, Ritsu!” jawabku.
“Aaaaaaa!! Cepat keluarkan aku dari sini!!”

‘Tadi udah bener diem, kenapa sekarang kambuh lagi?’ tanyaku dalam hati.

“Aaaaaaaaa!! Mana? Mana? Dimana??!!!! Aduuh, aku gak tahan lagi!”

Aku kebingungan, aku pusing, apa dia gila? Ya ampun, rempong banget deh dia!

“Haaaah…Umm..”
Lalu aku kembali ke UKS setelah 10 menit kemudian bersama Ritsu yang abis dari toilet. Tukang batagor masih aja dikerumuni anak-anak kelaparan. Hahaha… Kasian amat Rui bergabung dengan golongan yang begituan!

HANA POV END

 to be continued to Ledakan Rui...









Tidak ada komentar:

Posting Komentar