Author
N mulai!!
HANA POV
Heli,
guk…guk…guk…
Kemari,
guk…guk…guk..
Ayo
lari-lari…
Nada dering sms HP-ku berbunyi.
Aku segera mengambil HP-nya dari saku dengan mulut penuh dengan batagor.
‘Bruah’ aku memuntahkan batagor yang ada di mulut ku setelah membaca sms dari
Ape. Isinya :
‘Hana,
tolong! Ritsu kecelakaan, dia ketabrak!’
Aku diam dengan mata
melotot memandangi layar HP-ku sampai tak berkedip selama 25 detik lalu membalasnya
dengan cepat seperti menggunakan paket kilat.
‘Hah?
Kok bisa? Ketabrak apa? sekarang kalian ada dimana?’
Dan Ape membalasnya
lagi.
‘Dia
ketabrak kuda! Pas banget di mukanya si kuda. Dia kaget terus kejang-kejang.
Apa lagi, kudanya. Kudanya histeris banget. Katanya tuh kuda mau dibawa ke
dokter hewan setiaistri. Sekarang kita lagi ada di UKS, Unit Sakit Jiwa
sekolah. cepat datang!’
Aku membanting
bungkusan batagor lalu berlari secepat busway dengan mata menghadap ke depan
#lebar, padahal itu batagor buat author aja. Aku nggak liat kanan-kiri, dan
terus saja berlari. Tanpa sadar aku menabrak Suki yang sedang membawa 2 mangkok
batagor kuah yang penuh dengan hati-hati sampai kuahnya tumpah dan membanjiri
tubuhnya. Suki tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia meratapi batagor kuahnya yang
sudah jatuh ke tanah dengan rasa menyesal. Aku akan minta maaf padanya lain
kali.
“Kasihan..”terdengar
suara Ren yang sekarang sudah ada di samping Suki lalu melangkah pergi.
Akhirnya setelah
menjelajahi dua samudera dan dua benua, aku sampai di depan pintu. Bersiap menyiapkan
mental untuk melihat keadaan Ritsu. Kutarik pintu UKS dengan sekuat tenaga
tetapi, tak bisa dibuka.
“Ada apa dengan pintu
ini? Apakah UKS dikunci? Ah, jangan-jangan…”aku berpikir yang enggak-enggak tentang
Ritsu dan Ape.
Aku terus menarik gagang pintu sampai tangan halus nan lembutku
memerah. Gawat! Apakah terjadi sesuatu pada Ritsu?! bagaimana kalau terjadi
sesuatu? Nanti siapa yang sarap di kelas lagi? Nanti kalau gak ada dia, peer
aku gak dibalikin, nanti kalau peer aku gak dibalikin, aku gak bisa ngumpulin
peer, kalau gak ngumpulin, aku pasti dihukum, kalau di hukum… eh, kok jadi
banyak bacot gini, aku?
“Halooo!! Apa ada orang
di dalam? Ape! Ritsu! Buka pintunya! Sedang apa kalian berdua di dalam dengan
keadaan terkunci seperti ini?!” seruku sambil memukul pintu yang tak bisa
dibuka. Gila! Aku eg e banget!
“Kenap…”
“Kamu ngapain aja sih?
Pintu UKS pake dikunci segala! Kamu apain Ritsu yang katanya ketabrak kuda? Kau
ini memang…”
“Dikunci? Pintu UKS tak
akan pernah dikunci selama jam sekolah dan aku tidak melakukan apapun pada
Ritsu. Aku hanya menemaninya sampai kau datang.”
“Kalau tidak dikunci,
lalu mengapa aku tak bisa membukanya dari luar? Padahal aku sudah menariknya
dengan sekuat tenaga sampai tanganku begini!”
“Ahahaha…. Kau ini
ada-ada saja! Kau tak lihat tulisan disini?” ucap Ape sambil menunjuk label
dengan tulisan ‘DORONG’.
“Baiklah, aku akan pergi. Sekarang dia sudah baikan.” Ape
melihat jam tangannya. “Ah, tidak! Aku terlambat menghadiri arisan ibu-ibu
kantin gara-gara kuda sial yang menabrak Ritsu sama lo yang telat datang.
Sampai jumpa!” lalu Ape berlari meninggalkanku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………!!!!!!!!!!!!!
Aku sudah tidak tahan! Kuda! Ooo!! Aku harus keluar dari UKS sekarang! Hah!
Pintunya! Kok..ah, aku..dikunci..sendirian! Disini?! Mana Ape? Aaaaahh!! Woooy!
Buka pintunya! Aku mau keluar!!!” teriak Ritsu histeris luar biasa. Gak tahu
ada apa di dalem pokoknya dia ribut kayak banci dikejar kamtip.
Perlahan aku membuka
pintu.
“Ritsu! Sadarlah! Sudah
tak ada kuda disini. Kau pasti trauma. Kau jangan histeris seperti ini dong!” aku
mencoba menenangkanku yang sedang berlari di tempat.
“Mengapa kau bisa
membuka pintunya sedangkan aku tidak?” tanyanya.
“Karena kau
mendorongnya. Harusnya kan ditarik, Ritsu!” jawabku.
“Aaaaaaa!! Cepat
keluarkan aku dari sini!!”
‘Tadi
udah bener diem, kenapa sekarang kambuh lagi?’ tanyaku
dalam hati.
“Aaaaaaaaa!! Mana?
Mana? Dimana??!!!! Aduuh, aku gak tahan lagi!”
Aku kebingungan, aku
pusing, apa dia gila? Ya ampun, rempong banget deh dia!
“Haaaah…Umm..”
Lalu aku kembali ke UKS
setelah 10 menit kemudian bersama Ritsu yang abis dari toilet. Tukang batagor
masih aja dikerumuni anak-anak kelaparan. Hahaha… Kasian amat Rui bergabung
dengan golongan yang begituan!
HANA
POV END
to be continued to Ledakan Rui...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar