Rabu, 28 November 2012

HARI YANG ANEH


MICHIKO POV
“Mmm..ah…jam 6 pagi nih!” gumamku.
Sebenernya aku tuh masih ngantuk, cuman kan hari ini harus sekolah, soalnya ada ulangan harian fisika. Aku gak mau terlambat lagi Cuma gara-gara salah baca jam. Gara-gara bangun jam 7, aku jadi gak sempet ulangan matematika 4 hari lalu. Pokoknya hari ini aku gak boleh terlambat lagi!
Aku bangun dari tempat tidur dan langsung turun dari tempat tidur. Tapi…
Aw! Uwaaaa! Kkkk….kkkhh…uhuk! Uhuk!
Ups, aku lupa kalo si Kuk tidur di lantai gara-gara kasur bawah lagi dijemur dan belum diangkat sampe sekarang. Aku gak sengaja nginjek lehernya sampe dia kecekek. Aku cepat-cepat melepaskan kakiku dari lehernya. Ah, iya. Satu lagi, aku minta tukeran pasangan tidur sama Fumiko, jadi aku kembali sama Kuk, deh.
“Oy, liat-liat dong! Ada gue disini! Main injek aja lo tanpa pemirsa.” Kuk protes.
“Permisi kali, bukan pemirsa! Ah, iya, aku minta maaf, Kuk. Aku lupa, aku gak sengaja. Maafkan aku..”
“Mau kemana malem malem udah bangun lagi?”
“Ini udah pagi, Kuk! Liat! Ini jam 6 pagi! Kita harus sekolah!”
“Hah? Sekolah? Buat apa sekolah? Hari ini kan…”
Dak!
Sebelum Kuk melanjutkan kata-katanya, aku langsung masuk ke kamar mandi. Aku udah males dengerin nasihatnya yang tidak menjamin itu bakal baik. Kalo dia gak mau sekolah juga gapapa kok, toh dia sendiri kan nanti yang bakal rugi. Hari ini kan ada ulangan fisika, kalo susulan, hiii….kebayang gak tuh ngerjain soalnya diawasi sama Pak Dayoyet. Mungkin kalo aku yang susulan bisa-bisa aku pingsan ditempat.
Hari ini agak beda, terasa sepi. Oh, mungkin karena masih jam 6 jadi belum pada siap-siap semua. Biasanya kan bangunnya jam setengah 7 bahkan lebih dari itu. Setelah mandi, aku memakai baju seragam yang warnanya paling aku sukai, kemeja biru pastel dan rok abu-abu tua. Aku bertemu dengan Takumi yang baru keluar dari kamarnya.
“Hey, udah bangun juga? Kok sepi ya? Biasanya udah ada Mara, Touko sama Rui yang udah siap disini. Ini kan udah jam 6.” Kata Takumi padaku.
“Iya, udah. Aku juga gak tau. Mungkin mereka sedikit terlambat. Mmm..gimana kalo kita berangkat duluan sebelum mereka pada bangun?” usulku.
“Boleh boleh aja sih, emang sekolah udah buka jam seginian?”
“Udahlah, penjaga sekolah kan bukain pagernya pagi banget. Sekalian kita bikini sarapan buat mereka biar surprise!”
Masak apa ya hari ini? Ohya, kan masih ada ayam goreng yang tadi malem. Diangetin aja lah sama bikin nasi goreng. Biasanya kan yang masak Mara atau Kuk, sekarang jadi aku deh. Gapapa lah, latian masak sekali kali kan boleh.
Selesai! Akhirnya, aku bisa masak juga meski mengeluarkan keringat kaya lagi ngerjain soal fisika. Aku menata peralatan makan dll di meja ruang tengah. Biasanya yang nyiapin ginian tuh Rui. Selain nyiapin gituan, dia juga tukang ngebangunin orang. Cara ngebanguninnya unik banget loh! Mulai dari diteriakin, ditendangin, diinjekin, dilemparin jam weker atau bantal, sampe nyumpelin kaos kaki Touko dan Aoi di idung para target.
“Gimana makanannya udah siap?” tanya Takumi.
“Udah dong! Makan aja dulu, aku udah makan tadi. Aku mau liat yang lainnya dulu ya. Tunggu disini.” Jawabku.
Mereka masih saja tertidur pulas. Aku kembali ke ruang tengah menghampiri Takumi yang baru selesai makan. Cepet amat makannya, doyan apa laper ya? Hihihi…
“Kok masih pada belum bangun ya? Kan udah jam setengah 7 lebih.” Kataku heran.
“Ini hari kamis, sekolah masuk jam setengah 8 kan?” balas Takumi.
Benar juga, hari kamis kan sekolah masuk rada siang untuk kelas 9. Aku dan Takumi berangkat setelah Takumi selesai makan. Diperjalanan, kami berdiskusi tentang soal-soal fisika yang nanti bakal diulangankan.
“Masih ditutup.” Kata Takumi.
“Dirantai, digembok tapi, gemboknya gak dikunci. Berarti ini udah dibuka. Masuk yuk!” ajakku.
Suasana di sekolah terasa sangat sangat sepi. Tak seperti biasanya yang sedikit ramai. Disini sepi, hanya ada aku dan Takumi. Kemana sih yang lain? Giliran aku lagi semangat sekolah, yang lain pada males sekolah kaya si Kuk. Aku dan Takumi pergi ke kelas. Kebetulan hari ini kita piket jadi, pulang sekolah gak usah piket lagi buat hari ini.
“Bosen ya. Jalan-jalan keliling sekolah aja yuk, Tak!” ajakku.
Takumi mengangguk tanda setuju. Kami berkeliling sambil bercerita. Banyak yang kita ceritakan mulai dari keanehan hari ini, orang-orang asrama, pelajaran, sampe orang yang disukai. Aku baru tau kalo dia itu suka sama seseorang dari kelas seberang. Kami duduk di bangku taman belakang sekolah. Kami diam beberapa menit lamanya.
“Udah mau jam 8 tapi kok belum ada tanda-tanda kehidupan disini ya?” tanya Takumi membuka pembicaraan.
“Iya, pada kemana sih? Bentar lagi masuk. Pelajaran pertama kan fisika.” Balasku.
“Guru-guru juga pada ilang. Kemana sih? Aneh banget!”
Ini bener-bener aneh! Anak-anak belum pada dating, guru-guru ilang, kantin-kantin tutup, penjaga sekolah dan lainnya juga gak ada. Bel juga gak bunyi-bunyi. Masa libur sih? Kan masih hari kamis. Kalo semua gak ada, berarti di sekolah Cuma ada aku dan Takumi dong? Ah, jangan mikir yang enggak-enggak deh, Chik! Daripada bingung, nunggu aja lagi. Siapa tau sekolah masuk jam 9 atau jam 10an.
“Haaa…kemana mereka? Ini udah jam setengah 10 tapi, kenapa mereka belum hadir juga?” kataku yang udah hampir mati kebosanan.
“Yaudah, pulang aja, yuk!” ajak Takumi.
Aku menyetujuinya. Kami pulang ke asrama. Hah? Terkejutlah aku setelah apa yang kami dapat di asrama. Semuanya memakai celana PDL, sepatu olahraga, jaket, dan ransel yang terisi penuh. Mereka sedang duduk sila di ruang tamu sambil memejamkan mata seperti sedang berdoa. Ada apa ini? Tiba-tiba, Touko membuka matanya.
“Michiko, Takumi! Mereka datang!” seru Touko sambil menunjuk ke arahku dan Takumi.
“Michiko, kamu dari mana aja sih? Kita semua cemas loh!” Suki berlari menghampiriku lalu memeluk erat tubuhku.
“Hey, Takumi, caramu boleh juga tuh!” kata seseorang entah siapa.
“Kalian ini ngapain sih? Kok gak pada sekolah?” tanyaku heran.
“Dasar anak bandel, dikasih tau, malah pergi aja!” kata Kuk sambil mendorong jidat unyuku dengan telunjuknya.
-Flashback-
Jam menunjukkan pukul 10 malam..banyak sekali yang sudah menguap karena sangat mengantuk karena ngerjain tugas dari sekolah yang sangat banyak.
“Hmm..besok hari apa?” tanya Aoi sambil melihat kalender.
“Ala, kau ni memang budak tak betul! Esok kan hari kamis lah.” Jawab Sakurai dengan wajah seperti orang mabok.
“Tanggal?” tanya Aoi lagi.
“Dua lima. Ngapain sih tanya-tanya. Emangnya kamu mati sesaat jadi lupa sama hari dan tanggal? Jangan tanya juga bulan, tahun, jam, dan sedang apa kita disini. Ntar gua jitak juga lu!” ancam Taiyo yang masih rada cenghar.
Suasana hening sesaat. Aoi yang tadinya udah ngantuk berat, sekarang serasa abis dibanjur pake air es. Matanya melotot, alisnya terangkat.
“Yuhuuuu!! Yes, yes, yes! Iyeeeeeyy!! Yahooooo~” soraknya sangat gembira sambil meloncat kegirangan dan mengayunkan kepalan tangannya.
“Kak Aoi! Kalo lagi gila, minum obat sana! Jangan liatin kalender!” seru Suki.
Rui yang kaget kakaknya bertingkah aneh langsung menghampirinya.
“Kenapa sih, Kak? Heboh amat jadi orang.”
“Kakak mau tanya, besok hari kamis kan? Tanggal 25, bulan Oktober? Iya kan?” tanya Aoi histeris sambil mengguncangkan tubuh Rui.
“Iya, emang kenap..”
Waaaa!!!!!! Belum sempat Rui melanjutkan kata-katanya, Aoi sudah mengangkatnya dan melemparnya ke udara.
“Kyaa…!! Turunkan dia! Itu si bocah, bukan mainan!” perintah Ritsu.
Aoi minta maaf lalu menurunkan Rui yang udah sempoyongan. Apa yang sedang dihebohkan Aoi? Ternyata, ada surat yang dibagikan seminggu yang lalu. Surat itu berisi tentang akan diadakannya acara hiking ke gunung Nagawa untuk seluruh kelas 9 pada tanggal 25 Oktober. Kelas 7 dan 8 diliburkan. Semua bersorak gembira dan langsung menghentikan acara bikin tugas buat besok.
“Rapat, rapat! Semua udah kumpul?” tanya Touko.
“Ah, udahlah, cepet umumin, gue masih ngantuk banget nih, malem-malem dibangunin!” protes Kazu.
Bla…bla…bla…bla… Rapat-rapatan beres. Ternyata, Michiko dan Takumi tak ada yang membangunkannya. Jadi, mereka tidak tahu kalau besok mereka semua akan ikut hiking jam 10 pagi.
-Flashback End-
“Oh, jadi, kalian mau pada ke gunung Nagawa?” tanyaku memastikan.
“Iya! Kalo lo mau ikutan juga, sekarang cepet-cepet ganti baju terus bawa barang-barang lo!” suruh Kuk.
Reeuuumm…tin..tin..teeet..netnotnet..
“Hoy, 9-10, keluar! Ayo, berangkat!” teriak seorang bapak dari luar pagar asrama.
Wah, busnya udah dating, aku harus cepat! Aku, Suki, Hana, dan Ren pergi keluar asrama. Yang lainnya mungkin udah pada di bus. Eh, bus? Ini bukan bus tapi, truk!
“Gak pake bus?” tanyaku pada Hana.
“Bus darimana, Chik? Di suratnya aja ditulis ‘SISWA BERANGKAT PUKUL 10.00 MENGGUNAKAN TRUK. SATU TRUK, MUAT 30 SISWA.’” Jawabnya.
Gapapa sih naik truk. Tapi, seenggaknya truk yang buat TNI lah, masa truk bekas embe sih? Yang nyetirnya juga Pak Dayoyet. Pasti semuanya pada mabok gara-gara nyetirnya kaya bundadari.
MICHIKO POV END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar