KEESOKAN
HARINYA
Ok,
ok, maaf kalau sebelumnya author menunda-nunda pekerjaan. Sebenarnya author gak
pernah pundung sama readers ( yang pundunganmah si bundadari ), melainkan
author kemaren pingin nonton youtube, dan males ngelanjutin kisah nyata author.
Soalnya kemaren lagi pingin banget nonton BBC World camp-nya Block B, terus….
Eh,
kok malah curhat, ya? aduh-aduh maaf, soalnya kemaren itu…. eh, kok jadi banyak
bacot, ya?ah, udahlah, langsung aja ke cerita! 1…2….3…. action!
ANGIN
RIBUT UDAHAN, GILIRAN UJAN GEDE PLUS BANJIR ( Part 2 )
WARNING : ADA
BEBERAPA HAL YANG KENYATAAN YANG TIDAK BISA AUTHOR SEBUTKAN TOKOHNYA, JADI
ANAK-ANAK WE ARE-LAH YANG MENJADI KORBANNYA
.
Suasana asrama putri
sangat riuh. Ditambah hujan besar yang melanda Kota Tokyo. Anak-anak cowok yang
belum kembali ke asrama putra dari acara mengungsinya tengah asyik bermain
kartu gapleh di ruang tengah asrama putri.
“Ren, ujan, tuh! Liat
saluran airnya udah di sumbat, belum?”Touko menyikut Ren sambil berkonsentrasi
pada kartu gapleh-nya.
“Ogah, si Ape aja, tuh”jawab
Ren menunjuk Ape yang sedang memakan sirsak goreng.
Ape yang merasa
ditunjuk pun tiba-tiba melarikan diri. Ia hilang ditengah para cewek yang lagi
asyik ngegosip di kamar Michiko.
“Ah, kabur. Ok, kalo
gitu dia aja”kali ini Ren menunjuk Atsuya yang lagi sibuk ngotak-ngatik otaknya
biar menang.
“Kok, aku… kan
ka…..”belum sempat ia selesai ngomong, semuanya sudah melotot ke arah Atsuya.
Atsuya pun akhirnya mengangguk ogah-ogahan.
Atsuya menaruh kartu
gaplehnya dan berlari keluar untuk menutup saluran air. Dilihatnya saluran air
yang udah bulukan plus banyak lumutnya. ‘Ini asrama putri atau rumah godzila,
sih? Para cewek kok joroknya minta ampun, ya?’pikir Atsuya.
“Wah, hujannya makin
gede, ya”Touko tiba-tiba berjongkok di sebelah Atsuya dan kembali berdiri
menghampiri pagar asrama cewek.
“Ngapain kamu di
sini?”Atsuya keheranan. Biasanya kalau udah gabung sama yang lainnya buat main,
si KM dodol ini susah banget diberhentiinnya.
“Aku bosen aja,
mainannya gitu-gitu doang”jawabnya asal yang sebenarnya adalah SI KM INI
BERKALI-KALI KALAH! SUPAYA GAK MALU SAMA DIHUKUM TERUS, DIA AKHIRNYA BERHENTI
MAIN! Yah, begitulah.
Atsuya yang sudah
mengerti kelakuan dari si KM, hanya bisa mesem-mesem sendiri. Ia lebih milih
nutup-nutupin saluran air yang ada lima belas biji ini, dari pada mikirin orang
yang gak jelas itu.
“Woy! Cepet tutup
pagernya! Ada Tsunami!”teriak seseorang diluar pagar.
***
ATSUYA POV
“Woy! Cepet tutup
pagernya! Ada Tsunami!”teriak seseorang diluar pagar. Touko yang sedari tadi
berdiri dip agar cepat-cepat menyuruh orang itu masuk.
Ah, ternyata itu Ritsu.
yang aku yakin dia pasti baru pulang dari warnet.
“Ada apa, sih?”tanya
Touko.
“Ente gak liat di
belakang aku ada apaan?!”teriak Ritsu yang kelihatannya sedang kesal.
“Mana? Ah… Itu….
BENERAN TSUNAMI!!!!”giliran Touko yang teriak sekarang.
“Hah?! Tsunami? Yang
bener? Mana-mana?”kali ini Ren keluar dari asrama menghampiri pagar.
Bruakkk!!!
Suara pintu terdengar
tertutup.
“Kalau emang ada
Tsunami, silahkan saja kalian yang urus saluran air, kami gak mau repot-repot
kalau sampai airnya masuk asrama. Jadi kalian diluar aja, sambil bertarung sama
Tsunami”teriak seseorang dari dalam. Ah, itu Bom-chan.
“Eh?”ucap Ren, Touko,
dan Ritsu bersamaan. Menurutku Ritsu dan Touko panik akan hal itu. beda halnya
dengan Ren yang masih kebingungan.
“Emang ada
Tsunami?”tanyanya seraya menghampiri pagar. “Waaa…! Itu bukan Tsunami, tapi
banjir gede!”lanjutnya.
Mendengarnya aku
langsung mengerahkan semua tenagaku untuk menutup saluran air yang tinggal
delapan lagi. Touko segera memindahkan kursi-kursi ke samping pagar agar
memperkecil hantaman air. Ren, saking kagetnya dia malah diem aja di pagar. Dan
akhirnya air menghantam tubuhnya. Aku sendiri? Ah, tiba-tiba air menyemprot
dari saluran air yang belum sempat kututup. Ah….. Asyikk….aku
melayang….asyik…..aduh, enak banget…
Brasssshhh….
“Woy! Bukan waktunya
buat santai-santai ngambang kayak gitu! Mentang-mentang perutnya gede, jadi
bisa ngambang pas air masuk!”Ritsu memukul perutku.
“Atsu, cepat tutup
saluran air lainnya!”teriak Touko yang masih sibuk memindahkan kursi, batu
bata, motor, sepedahnya Yuto, kucing tetangga, kecoa, cicak nemplok, besi,
baja, pesawat tempur, dan apapun yang ada di sekitarnya ke samping pagar agar
air tidak masuk lebih banyak.
“Aduh, airnya makin banyak,
nih. harus berapa gentong? masa baru datang udah langsung kayak begini,
sih”keluh Ritsu yang tidak henti-hentinya menyiuk air yang masuk ke halaman
asrama cewek dengan gentong keluar pagar.
“Aduh, temboknya, gak
kering-kering, nih!”Ren…… yah, bisa ditebaklah dia ngapain. DIA MALAH NGELAPIN
TEMBOK ASRAMA YANG UDAH JELAS GAK AKAN KERING SEKARANG!
Kami bertiga tidak
segan-segan memukul Ren dengan pentungan yang ngambang di sekitar kita.
Sementara yang di dalam, mencoba menyemangati kita, bukannya membantu. Para
cewek sibuk dengan kepanikannya masing-masing. Sedangkan para cowok membentuk
pom-pom boys diketuai oleh BBF. Haduh…..
Satu jam kemudian………
Air banjirpun mulai
surut. Badan dan baju kami berempat basah semua+kotor+lecek+jijay = mengerikan.
Ah, sudahlah. Lupakan saja. Pokoknya udah gak ada air yang menggenang lagi di
halaman asrama cewek. Dan bagaimanakah
nasib asrama cowok yang tidak ada penghuninya tersebut? Mari kita simak
berita selanjutnya….
ATSUYA POV END
“Pemirsa sekalian, bisa
anda lihat, keadaan asrama cowok sangat tidak memungkinkan. Atap-atapnya sudah
berterbangan. Halamannya dipenuhi dengan tumpukan-tumpukan kayu.
Jendela-jendelanya pecah semua. Di dindingnya banyak coretan bertuliskan I LOVE
U BEIBEH #kenapa banjir bisa nyorat-nyoret tembok orang? Bisa disimpulkan,
asrama cowok sudah bertransformasi menjadi rumah hantu. Ah, ada sesuatu yang
menumpuk di atas kayu, pemirsa. Ya ampun… Inalillahi wainalillahirajiun…. Ada
mayat! Itu mayat Pak Alay! Kira-kira siapa yang menyebabkannya menjadi begini?
Apa banjir, kah? Atau ada seseorang yang sengaja berbuat ini?”
Yah, sang pelaku
menyadari dirinya sedang disebut-sebut. Sang pelaku pun kabur melarikan diri
sejauh-jauhnya. Dan yang lebih penting, tidak ada satupun orang yang tahu siapa
yang membacakan berita di atas. Dunia ini memang sangat aneh, ya…. hah….
Ok,
ok, ok, gimana ceritanya? Asyik kan? Seru kan? Asoy, kan? Eh, apa? nggak rame?
Yang bener? Ceritanya gak nyambung? Ya ampun….. siapa yang ngomong kayak gitu,
hah! Mau aku kasih hadiah, karena memang begitulah kenyataannya. Udahlah,
cerita yang di atas gak usah kita bahas lagi. Mending langsung liat ke bawah
aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar