Rabu, 28 November 2012

ANGIN RIBUT UDAHAN, GILIRAN UJAN GEDE PLUS BANJIR ( Part 2 )

KEESOKAN HARINYA
Ok, ok, maaf kalau sebelumnya author menunda-nunda pekerjaan. Sebenarnya author gak pernah pundung sama readers ( yang pundunganmah si bundadari ), melainkan author kemaren pingin nonton youtube, dan males ngelanjutin kisah nyata author. Soalnya kemaren lagi pingin banget nonton BBC World camp-nya Block B, terus….
Eh, kok malah curhat, ya? aduh-aduh maaf, soalnya kemaren itu…. eh, kok jadi banyak bacot, ya?ah, udahlah, langsung aja ke cerita! 1…2….3…. action!

ANGIN RIBUT UDAHAN, GILIRAN UJAN GEDE PLUS BANJIR ( Part 2 )

WARNING : ADA BEBERAPA HAL YANG KENYATAAN YANG TIDAK BISA AUTHOR SEBUTKAN TOKOHNYA, JADI ANAK-ANAK WE ARE-LAH YANG MENJADI KORBANNYA
.
Suasana asrama putri sangat riuh. Ditambah hujan besar yang melanda Kota Tokyo. Anak-anak cowok yang belum kembali ke asrama putra dari acara mengungsinya tengah asyik bermain kartu gapleh di ruang tengah asrama putri.
“Ren, ujan, tuh! Liat saluran airnya udah di sumbat, belum?”Touko menyikut Ren sambil berkonsentrasi pada kartu gapleh-nya.
“Ogah, si Ape aja, tuh”jawab Ren menunjuk Ape yang sedang memakan sirsak goreng.
Ape yang merasa ditunjuk pun tiba-tiba melarikan diri. Ia hilang ditengah para cewek yang lagi asyik ngegosip di kamar Michiko.
“Ah, kabur. Ok, kalo gitu dia aja”kali ini Ren menunjuk Atsuya yang lagi sibuk ngotak-ngatik otaknya biar menang.
“Kok, aku… kan ka…..”belum sempat ia selesai ngomong, semuanya sudah melotot ke arah Atsuya. Atsuya pun akhirnya mengangguk ogah-ogahan.
Atsuya menaruh kartu gaplehnya dan berlari keluar untuk menutup saluran air. Dilihatnya saluran air yang udah bulukan plus banyak lumutnya. ‘Ini asrama putri atau rumah godzila, sih? Para cewek kok joroknya minta ampun, ya?’pikir Atsuya.
“Wah, hujannya makin gede, ya”Touko tiba-tiba berjongkok di sebelah Atsuya dan kembali berdiri menghampiri pagar asrama cewek.
“Ngapain kamu di sini?”Atsuya keheranan. Biasanya kalau udah gabung sama yang lainnya buat main, si KM dodol ini susah banget diberhentiinnya.
“Aku bosen aja, mainannya gitu-gitu doang”jawabnya asal yang sebenarnya adalah SI KM INI BERKALI-KALI KALAH! SUPAYA GAK MALU SAMA DIHUKUM TERUS, DIA AKHIRNYA BERHENTI MAIN! Yah, begitulah.
Atsuya yang sudah mengerti kelakuan dari si KM, hanya bisa mesem-mesem sendiri. Ia lebih milih nutup-nutupin saluran air yang ada lima belas biji ini, dari pada mikirin orang yang gak jelas itu.
“Woy! Cepet tutup pagernya! Ada Tsunami!”teriak seseorang diluar pagar.
*** 
ATSUYA POV
“Woy! Cepet tutup pagernya! Ada Tsunami!”teriak seseorang diluar pagar. Touko yang sedari tadi berdiri dip agar cepat-cepat menyuruh orang itu masuk.
Ah, ternyata itu Ritsu. yang aku yakin dia pasti baru pulang dari warnet.
“Ada apa, sih?”tanya Touko.
“Ente gak liat di belakang aku ada apaan?!”teriak Ritsu yang kelihatannya sedang kesal.
“Mana? Ah… Itu…. BENERAN TSUNAMI!!!!”giliran Touko yang teriak sekarang.
“Hah?! Tsunami? Yang bener? Mana-mana?”kali ini Ren keluar dari asrama menghampiri pagar.
Bruakkk!!!
Suara pintu terdengar tertutup.
“Kalau emang ada Tsunami, silahkan saja kalian yang urus saluran air, kami gak mau repot-repot kalau sampai airnya masuk asrama. Jadi kalian diluar aja, sambil bertarung sama Tsunami”teriak seseorang dari dalam. Ah, itu Bom-chan.
“Eh?”ucap Ren, Touko, dan Ritsu bersamaan. Menurutku Ritsu dan Touko panik akan hal itu. beda halnya dengan Ren yang masih kebingungan.
“Emang ada Tsunami?”tanyanya seraya menghampiri pagar. “Waaa…! Itu bukan Tsunami, tapi banjir gede!”lanjutnya.
Mendengarnya aku langsung mengerahkan semua tenagaku untuk menutup saluran air yang tinggal delapan lagi. Touko segera memindahkan kursi-kursi ke samping pagar agar memperkecil hantaman air. Ren, saking kagetnya dia malah diem aja di pagar. Dan akhirnya air menghantam tubuhnya. Aku sendiri? Ah, tiba-tiba air menyemprot dari saluran air yang belum sempat kututup. Ah….. Asyikk….aku melayang….asyik…..aduh, enak banget…
Brasssshhh….
“Woy! Bukan waktunya buat santai-santai ngambang kayak gitu! Mentang-mentang perutnya gede, jadi bisa ngambang pas air masuk!”Ritsu memukul perutku.
“Atsu, cepat tutup saluran air lainnya!”teriak Touko yang masih sibuk memindahkan kursi, batu bata, motor, sepedahnya Yuto, kucing tetangga, kecoa, cicak nemplok, besi, baja, pesawat tempur, dan apapun yang ada di sekitarnya ke samping pagar agar air tidak masuk lebih banyak.
“Aduh, airnya makin banyak, nih. harus berapa gentong? masa baru datang udah langsung kayak begini, sih”keluh Ritsu yang tidak henti-hentinya menyiuk air yang masuk ke halaman asrama cewek dengan gentong keluar pagar.
“Aduh, temboknya, gak kering-kering, nih!”Ren…… yah, bisa ditebaklah dia ngapain. DIA MALAH NGELAPIN TEMBOK ASRAMA YANG UDAH JELAS GAK AKAN KERING SEKARANG!
Kami bertiga tidak segan-segan memukul Ren dengan pentungan yang ngambang di sekitar kita. Sementara yang di dalam, mencoba menyemangati kita, bukannya membantu. Para cewek sibuk dengan kepanikannya masing-masing. Sedangkan para cowok membentuk pom-pom boys diketuai oleh BBF. Haduh…..
Satu jam kemudian………
Air banjirpun mulai surut. Badan dan baju kami berempat basah semua+kotor+lecek+jijay = mengerikan. Ah, sudahlah. Lupakan saja. Pokoknya udah gak ada air yang menggenang lagi di halaman asrama cewek. Dan bagaimanakah  nasib asrama cowok yang tidak ada penghuninya tersebut? Mari kita simak berita selanjutnya….
ATSUYA POV END
“Pemirsa sekalian, bisa anda lihat, keadaan asrama cowok sangat tidak memungkinkan. Atap-atapnya sudah berterbangan. Halamannya dipenuhi dengan tumpukan-tumpukan kayu. Jendela-jendelanya pecah semua. Di dindingnya banyak coretan bertuliskan I LOVE U BEIBEH #kenapa banjir bisa nyorat-nyoret tembok orang? Bisa disimpulkan, asrama cowok sudah bertransformasi menjadi rumah hantu. Ah, ada sesuatu yang menumpuk di atas kayu, pemirsa. Ya ampun… Inalillahi wainalillahirajiun…. Ada mayat! Itu mayat Pak Alay! Kira-kira siapa yang menyebabkannya menjadi begini? Apa banjir, kah? Atau ada seseorang yang sengaja berbuat ini?”
Yah, sang pelaku menyadari dirinya sedang disebut-sebut. Sang pelaku pun kabur melarikan diri sejauh-jauhnya. Dan yang lebih penting, tidak ada satupun orang yang tahu siapa yang membacakan berita di atas. Dunia ini memang sangat aneh, ya…. hah….

Ok, ok, ok, gimana ceritanya? Asyik kan? Seru kan? Asoy, kan? Eh, apa? nggak rame? Yang bener? Ceritanya gak nyambung? Ya ampun….. siapa yang ngomong kayak gitu, hah! Mau aku kasih hadiah, karena memang begitulah kenyataannya. Udahlah, cerita yang di atas gak usah kita bahas lagi. Mending langsung liat ke bawah aja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar